Mondok Sambil Kuliah, Rutin Hafalan Hadits sebelum Tidur

Minggu 12 Nov 2023 - 20:35 WIB
Reporter : Rio Andika
Editor : Edi Sumeks

Muhammad Ihsan Taufik (21), Juara 1 Hafalan 100 Hadits dengan Sanad STQH Nasional XXVII 2023

SUMATERAEKSPRES.ID - Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) XXVII Tingkat Nasional 2023 di Jambi telah usai. Tiga wakil Sumsel meraih prestasi terbaik. Salah satunya M Ihsan Taufik (21). Dia juara 1 Cabang Musabaqah Al-Hadits Golongan Hafalan 100 Hadits dengan Sanad. 

OGAN ILIR 

Pemuda bernama lengkap Muhammad Ihsan Taufik ini kelahiran Palembang 2002. Baru 21 tahun. Tapi sudah mampu mengharumkan nama orang tuanya, daerah asalnya bahkan Provinsi Sumsel di tingkat nasional.

Dia santri yang belajar di Pondok Pesantren (Ponpes) Pena Kita, Desa Sakatiga, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir. Saat ini juga sedang menyelesaikan jenjang kuliah di Institut Agama Islam Alquran Al-Ittifaqiah (IAIQI) Indralaya. 

Sejak 2019 sampai sekarang, putra berdarah Bugis ini bermukim di ponpes untuk fokus menghafal Alquran dan hadits. "Alhamdulillah bisa mondok sambil kuliah juga," ujar Ihsan, sapaan akrabnya. 

Niatnya selain belajar ilmu agama di ponpes, juga fokus hafalan hafiz, kitab kuning dan karya ilmiah. Sedangkan di IAIQI, Ihsan mengambil jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir (IAT).  Ia senang bisa turut mengantarkan kafilah Sumsel untuk pertama kalinya masuk tiga besar dalam ajang STQH Nasional.

BACA JUGA:Sejarah Baru Pertama Kali Sumsel Masuk Tiga Besar STQH Nasional

BACA JUGA:Sumsel Optimis Masuk 5 Besar Pada STQH Nasional 2023 di Jambi

 "Kami sangat di support baik dari pemerintah Sumsel, LPTQ Sumsel yang dipimpin langsung Kyai Mudrik dan semua pihak," terang mahasiswa semester 7 ini.  Tak lupa, dukungan penuh dari Ponpes Pena Kita dan Mahad Alqausar yang diasuh KH Agus Jaya dan Ustaz Almad Iskandar Zulkarnain LC.

Baginya, kedua orang ini guru yang sangat mendukung, mensupport, dan membimbingnya dengan luar biasa. Ihsan mulai persiapan hafalan sebelum mengikuti STQH ini sejak Februari 2023 lalu. "Memang sudah ada niatan untuk ikut lomba. Kemudian disarankan Kyai Agus Jaya untuk ikut lomba hafalan," ucapnya. 

Beberapa kali sebelumnya, sejak 2019 mondok di Pena kita, Ihsan sudah cukup sering mengikuti berbagai lomba. Diantaranya ajang MTQ-STQ cabang lomba Musabaqah Qiraat Sabaah, Tahmil Quran, juara harapan 1 Provinsi Hafalan 100 Hadits dengan Sanad (2021) dan juara 1 tingkat kota Palembang (2022). 

"Alhamdulillah kali ini juara 1 tingkat nasional. Sangat bersyukur, apalagi tingkat persaingan di level nasional sangat ketat. Banyak peserta yang sama-sama lancar hafalannya," terangnya.  Selain hafalan, yang terberat adalah menyiapkan mental dan kesehatan fisik. 

Karena semua mental peserta dipertaruhkan saat pertandingan. Salah sedikit bisa gagal masuk ke final. Seperti banyak penghafal lainnya, ada beberapa teknik yang Ihsan terapkan. Pertama, niatkan menghafal adalah untuk ibadah. Kedua, untuk mempelajari tentang perilaku, ahlak dan perkataan nabi. Ketika menghafal harus faham makna, agar sampai ke maksud hadits. 

"Karena kalau tidak faham makna, ya percuma rasanya. Kalau saya, pokoknya dalam sehari selalu menyisihkan waktu minimal 1-2 jam untuk menghafal hadits," sebutnya yang bertempat tinggal di Perumnas Sako, Palembang. 

Kategori :