PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID -
Pusat Penelitian dan Pengembangan Bimbingan Masyarakat Agama dan Layanan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, bekerja sama dengan Universitas IGM, menggelar "Dialog Publik dan Apresiasi Musik Moderasi Beragama" di aula Kampus Universitas IGM Palembang pada Sabtu, 11 Oktober 2023.
"Ini sebagai komitmen konkret dalam memperkuat literasi keagamaan di kalangan pemuda dan mahasiswa,"ujar H. Saefudin, Kepala Balai Diklat Keagamaan Kota Palembang.
Acara ini dihadiri oleh peserta dari berbagai perguruan tinggi. Termasuk mahasiswa UIGM, serta sejumlah pelajar tingkat SMA dan Aliyah di Kota Palembang.
BACA JUGA:Ini Dia Game Tembak-Tembakan Karya Anak Bangsa, Saingi Free Fire dan PUBG Mobile. Seperti Apa Sih?
"Peserta yang beragam diharapkan memberikan perspektif yang kaya dan mendalam terhadap pemahaman moderasi beragama di kalangan pemuda," ungkap Saefudin.
H. Suyitno, Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, menjelaskan bahwa moderasi beragama mendorong pengakuan.
Bahwa perbedaan adalah hal yang wajar, tetapi penting untuk menghormati keyakinan masing-masing.
"Mengenali musik daerah adalah bagian dari moderasi beragama. Dengan memahami budaya lokal, seseorang dapat menghormati perbedaan keyakinan dalam masyarakat," tambah Suyitno.
BACA JUGA:5 Pemain yang Bakal Dibawa Zinedine Zidane ke Manchester United. Nama Wak Haji Urutan Teratas!
Ia menekankan pentingnya apresiasi terhadap musik moderasi beragama sebagai fokus utama acara.
"Peserta dapat menikmati pertunjukan musik yang menyampaikan pesan-pesan religius dengan pendekatan yang moderat dan inklusif,"tegasnya.
Kerjasama antara Puslitbang Kemenag RI dan Universitas IGM Palembang mencerminkan komitmen bersama dalam memajukan literasi keagamaan di kalangan generasi muda.
Dengan melibatkan pemuda dan mahasiswa, diharapkan terbentuk pemahaman yang lebih mendalam dan toleran terhadap keberagaman agama di Indonesia.
BACA JUGA:4 Jenis Beasiswa yang Bisa Kalian Pilih di UNPAR. Simak Persyaratannya!
H. Suyitno berharap acara ini menjadi langkah awal untuk memperkuat harmoni dan toleransi antar umat beragama di Palembang.
"Sambil menginspirasi lembaga pendidikan dan pemerintah daerah lainnya untuk ikut serta dalam membangun literasi keagamaan di tingkat lokal,"tukasnya (Nanda)