PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Mengonsumsi mi instan menjadi daya tarik tersendiri bagi anak. Apalagi rasanya yang gurih membuat sang anak ketagihan. Kondisi inilah yang membuat sejumlah orang tua kewalahan.
Hal inilah yang dirasakan Ratih (38). Dirinya mengaku kewalahan dengan anaknya maunya makan mie instan. Ratih mengaku tahu berbahaya jika sering mengonsumsi mi instan. "Kan makan mi itu tidak boleh terlalu sering.
BACA JUGA:PERHATIAN! Ini Pernyataan Resmi BPOM Terkait Mie Instan asal Indonesia yang Ditarik Taiwan
Ini setiap makan minta mie, giliran dilarang nangis, saya sudah minta agar si anak setop makan mie, pilih menu lain," sambungnya.
Patih (6) mengaku senang makan mie. ‘’Makan mi itu enak. Kakak tuh suka makan mi. Pokoknya enak, " ujarnya.
Sementara, dr. Monika Anastasia Kurniawan, M.Gizi, SpGK, spesialis Gizi Klinik RSMH Palembang mengatakan, bila konsumsi mi instan jangan berlebih. "Bila dilihat dari kandungannya mi instan memiliki karbohidrat dan kalori lemak dan garamnya cukup tinggi,’’ ujarnya.
Untuk itulah, dianjurkan agar mengonsumsi mi jangan terlalu berlebihan. ‘’Biasanya kalau ingin mengonsumsinya pun dikombinasikan dengan sayuran dan protein hewani di dalam proses memasaknya," jelasnya.
Dikatakan, anjuran berlaku juga bagi pasien-pasien memiliki resiko tinggi seperti pasien diabetes hipertensi dan pasien kolesterol. Termasuk juga mereka yang ingin menurunkan berat badan dalam program penurunan berat badan.
"Biasanya anjurannya kita batasi karena disitu kita tahu bahwa kandungan nya adalah kalori yang cukup tinggi, tinggi kandungan garam, kandungan lemaknya juga ada, maka kita edukasi kepada masyarakat untuk selalu membaca label pangan yang tercantum dalam bungkus," katanya.
Anak-anak sebaiknya diedukasi untuk makan dengan lauk bervariasi jangan monoton dengan mi instan. "Cek label dari mi instan supaya tahu berapa kandungan garam, berapa kalori dan berapa lemak yang tercantum di dalam setiap bungkus tersebut," katanya.
BACA JUGA:Cara Menjaga Tubuh Tetap Bugar
Dikatakannya, agar tubuh tetap bugar sebaiknya anak-anak memilih menu dengan komposisi gizi seimbang. "Pilih karbohidrat kompleks artinya yang ada kandungan seratnya, untuk kebutuhan protein kita dapatkan dari lauk pauk, serta kebutuhan serat, vitamin dan mineral dari sayur dan buah harus tercukupi pula,"sambungnya.
Dikatakan, peran karbohidrat kompleks yang didapat dari makan-makanan pokok seperti nasi, jagung, umbi -umbian dan komponen serat yang didapat dari mengonsumsi sayuran dan buah. (nni/)