PALEMBANG - Label sebagai bandara internasional tersemat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II sepertinya tinggal kenangan. Ini setelah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, sejak pandemi Covid-19, meniadakan seluruh rute penerbangan internasional, termasuk di Bandara SMB II.
Namun seiring berlalunya pandemi Covid-19, status sebagai bandara internasional yang menyediakan flight (penerbangan) internasional ternyata tak kunjung disematkan kembali ke Bandara SMB II Palembang. Ini memantik reaksi berbagai kalangan, salah satunya Ketua DPD Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Sumsel, H Herlan Asfiudin SH.
"Sebelumnya di Bandara SMB II ada direct flight dari Palembang ke Malaysia dan Singapura. Sejak Covid berlangsung di-delete dan hingga kini belum dikembalikan lagi, seperti 15 bandara lain termasuk di Medan dan Pekanbaru yang telah membuka kembali penerbangan internasionalnya," keluh Herlan di acara diskusi politik The Candidates yang dihelat Lintas Politika Indonesia, di Gunz Cafe and Resto, Minggu (5/11) malam.
Herlan berharap dukungan sejumlah pihak, terutama para wakil Sumsel di DPR RI yang punya akses langsung ke Kemenhub RI agar dapat mengembalikan international direct flight itu ke Bandara SMB II. Dua anggota DPR RI, yang hadir di acara ini Ir Achmad Hafidz Tohir dan Ir H Eddy Santana Putra MT sama-sama menyatakan bakal mempertanyakan hal itu kepada Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.
Namun Hafidz Tohir berpandangan ada alasan Menhub sampai saat ini masih belum juga membuka penerbangan internasional untuk Bandara SMB II. "Dari segi jumlah penumpang dari dan menuju Palembang barangkali menjadi pertimbangan. Karena kalau penumpangnya sepi maskapai penerbangan tidak akan mau merugi,” tegasnya.
Makanya kalau ada data valid terkait jumlah penumpang dan demand-nya dari dan menuju SMB II, tolong sampaikan. “Biar saya bawa dan mempertanyakannya langsung ke Menhub," pinta wakil rakyat dari Reaksi PAN ini. (kms/fad)