LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID - Hujan deras yang mengguyur semalaman mengakibatkan puluhan rumah di tiga kelurahan di Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau, terendam banjir.
Kejadian ini terjadi pada Jumat (3/11) sekitar pukul 08.00 WIB, akibat meluapnya sungai Mesat.
Menurut informasi yang diperoleh, hujan deras mulai mengguyur sebagian wilayah Kota Lubuklinggau sejak Kamis (2/11) sekitar pukul 20.00 WIB, dan hujan terus berlanjut hingga tengah malam, menyebabkan permukiman warga tergenangi air.
Sebagian besar warga tidak mengantisipasi bahwa sungai Mesat akan meluap dengan begitu cepat.
BACA JUGA:Dampak Karhutla Belum Selesai, BNPB Perpanjang Operasi TMC Hingga 10 November
Salah satu warga, Umar, yang tinggal di RT06 Kelurahan Muara Enim hampir menjadi korban longsor karena derasnya aliran sungai Mesat yang meluap.
Bagian pondasi rumahnya bahkan tergerus oleh luapan sungai, sehingga seluruh anggota keluarganya harus dievakuasi ke lokasi yang lebih aman. Air dari sungai Mesat juga terpantau merendam permukiman warga.
"Banjir sudah terjadi sejak semalam," ujar Umar. Namun, kondisi banjir mulai mereda pada Jumat (3/11) sekitar pukul 10.00 WIB.
Kasi Jaminan Sosial Keluarga Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Lubuklinggau, Novi, yang juga koordinator Tagana Lubuklinggau, menjelaskan bahwa setidaknya ada tiga kelurahan yang terdampak banjir.
BACA JUGA:Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, 11 Tiang Listrik di Banyuasin Roboh, Ternyata Ini Penyebabnya
Yaitu Kelurahan Muara Enim, Wira Karya, dan Kelurahan Cereme Taba. Tinggi air bervariasi mulai dari sebatas lutut hingga setinggi 2 meter.
"Ini disebabkan oleh meluapnya sungai Mesat karena saat ini kita sudah memasuki musim peralihan dari kemarau ke musim hujan. Daerah yang rentan terkena banjir meliputi sepanjang aliran sungai Mesat, sungai Kelingi, dan sungai Maluku," kata Novi.
Wilayah di Kota Lubuklinggau yang rentan terkena bencana banjir meliputi Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Lubuklinggau Timur II, Lubuklinggau Utara I, dan Kecamatan Lubuklinggau Selatan.
Novi menambahkan, selain bencana banjir, wilayah mereka juga kerap dilanda bencana angin puting beliung.