SUMATERAEKSPRES.ID-Bulu atau rambut kemaluan (pubic hair) sering dicukur habis karena dianggap mengganggu performa saat bercinta. Padahal, bulu kemaluan justru punya banyak manfaat bagi kesehatan miss V. Salah satunya melindungi vagina dari risiko infeksi dan juga iritasi. Melansir dari Health, bulu kemaluan bisa menjadi pelindung bagi tubuh. “Keberadaan rambut ini dapat membantu mencegah bakteri dan patogen yang tak diinginkan masuk ke vagina," kata Jessica Shepherd, MD, ahli bedah ginekologi di Baylor University Medical Center. BACA JUGA:Pasutri Wajib Tahu, Ini 7 Alat Kontrasepsi Untuk Mengatur Kehamilan BACA JUGA:Para Istri Ayo Kumpul, Ini Manfaat Berpelukan dengan Suami 7 Manfaat bulu kemaluan bagi organ intim wanita Berikut tujuh manfaat keberadaan bulu kemaluan bagi vagina: 1. Perlindungan alami dari virus dan bakteri Pubic hair alias bulu kemaluan menjadi penghalang alami untuk membantu menjaga kebersihan organ intim wanita. Pada wanita, bulu kemaluan membantu mengurangi kontak dengan virus dan bakteri, serta menjaga kulit lembut di sekitar vagina agar tidak tergores. Ketika bulu kemaluan dicukur habis, kulit di sekitar vagina jadi rentan iritasi. Sebab pencabutan bulu kemaluan secara alami membuka folikel rambut, sehingga meninggalkan luka kecil yang terbuka. Menjadi 'benteng pelindung' pun merupakan salah satu manfaat bulu kemaluan bagi sistem reproduksi wanita. Ini juga membantu melindungi vagina dari bakteri patogen seperti streptococcus. 2. Membantu mengontrol kelembapan vagina Salah satu alasan mengapa bulu-bulu halus ini tumbuh di bagian organ intim karena bulu kemaluan mengontrol kelembapan di kulit. Saat kelembapan terkendali, kemungkinan vagina terkena infeksi jamur pun akan lebih rendah. 3. Menambah sensasi saat bercinta Pada setiap folikel rambut terdapat ujung saraf. Ujung saraf ini berbeda dengan ujung saraf lainnya, yang tujuannya menjaga tekanan dan suhu. Saat bulu terkena sentuhan, sensasi terkirim ke ujung-ujung saraf, yang kemudian terekam di otak sebagai rangsangan ringan. Nah kalau bulu kemaluan dicukur habis, Ladies akan kehilangan sensasi tersebut. BACA JUGA:Larangan 4 Makanan Dikonsumsi Sebelum Berhubungan Intim BACA JUGA:Pasutri Harus Tahu Nih! 6 Tips agar Hubungan Intim Tidak Membosankan 4. Meningkatkan libido Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kelenjar apokrin mengeluarkan zat beraroma (feromon) yang bercampur dengan bakteri. Bakteri-bakteri ini berasal dari minyak yang dikeluarkan dari kelenjar sebaceous. Feromon ini dapat terperangkap di bulu ketiak dan rambut kemaluan, baik wanita maupun pria. Keberadaan feromon pun dapat menambah kesadaran seksual dan meningkatkan libido. 5. Meminimalisir rasa nyeri gesekan saat penetrasi Pubic hair juga berfungsi membantu mengurangi nyeri gesekan saat penetrasi. Intinya, bulu kemaluan membantu mengurangi gesekan yang tak nyaman saat berhubungan seksual. 6. Mencegah infeksi menular seksual Beberapa penelitian menunjukkan, lebih sedikit rambut kemaluan, termasuk karena dicukur atau waxing, menambah risiko infeksi menular seksual. Wanita yang mencukur habis bulu kemaluannya pun disebut-sebut lebih berisiko tertular infeksi seperti herpes, HPV, dan sifilis. Bercukur (waxing) juga dapat membuat lecet pada kulit, sehingga memudahkan bakteri penyebab infeksi mudah masuk. 7. Mengatur suhu tubuh Setiap folikel rambut punya kelenjar sebaceous yang melepaskan minyak ke rambut, yang memungkinkan minyak naik di atas permukaan kulit. Saat minyak menguap, kulit menjadi dingin karena panas laten. Bisa dikatakan keberadaan bulu kemaluan membantu kulit area organ intim tetap pada suhu normal. Jadi, sebaiknya pikir lagi ya ladies sebelum memutuskan untuk waxing habis atau mencukur bulu kemaluan. Nah, jangan lupa tetap perhatikan kebersihannya terutama saat mandi ya. (berbagai sumber)
Kategori :