Pasutri Wajib Tahu, Ini 7 Alat Kontrasepsi Untuk Mengatur Kehamilan

Penggunaan Kondom Ampuh Cegah Penyakit Menular Seksual--freepik

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Untuk Mengatur kehamilan, pemakaian alat kontrasepsi menjadi keharusan bagi pasangan suami-istri (pasutri).

Dan tak kalah penting, membuat perencanaan keluarga menjadi hal  yang harus dipersiapkan setelah menikah. 

Dengan perencanaan keluarga, setiap pasangan bisa mengembangkan diri dan karier. 

Kemampuan untuk merencanakan kehamilan dan memilih alat kontrasepsi juga dipercaya dapat meningkatkan kesehatan mental dan kebahagiaan bagi para perempuan. 

Dan yang terpenting, kasih sayang dan kebutuhan finansial untuk anak bisa maksimal. 

Merujuk kemenkes.go.id kontrasepsi adalah cara atau alat yang digunakan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan. 

Seorang wanita bisa mendapatkan kehamilan apabila sperma bertemu dengan sel telur. 

Penggunaan alat kontrasepsi tersebut akan dapat mencegah pertemuan antara sel telur dan sel sperma, menghentikan produksi sel telur, menghentikan penggabungan sel sperma dan sel telur yang telah dibuahi yang menempel pada lapisan rahim.

Alat kontrasepsi digunakan ketika hendak melakukan hubungan intim dengan pasangan. 

BACA JUGA:Buka Klinik Menopause, RS Siloam Dukung Kesehatan Wanita di Masa Menopause

BACA JUGA:Efek Serius Kabut Asap Pada Kesehatan Mata, Yang Nomor 3 Terbanyak

Cara pemakaian alat kontrasepsi bergantung pada jenisnya. Setiap jenis alat kontrasepsi pun memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.

Ada banyak jenis alat kontrasepsi, berikut beberapa di antaranya:

1.    Kontrasepsi Alami

     Cara ini dilakukan dengan menghitung masa subur wanita secara manual melalui perhitungan siklus menstruasi. Metode ini bisa dilakukan dengan pemeriksaan suhu tubuh, perubahan pada cairan vagina, hingga menghitung menggunakan kalender.

2.    Pil KB

     Pil KB menjadi alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan. Pil ini mengandung hormon estrogen dan progesteron yang berfungsi untuk mencegah terjadinya ovulasi. Ada dua jenis yang bisa ayah bunda temui, yaitu pil KB kombinasi dan pil yang hanya mengandung progesteron.

3.    Kondom Pria

     Alat kontrasepsi ini dipasang pada alat kelamin pria untuk mencegah masuknya sperma ke dalam vagina ketika sedang berhubungan.

Kelebihan dari kondom adalah harganya yang terjangkau, memberikan perlindungan dari bahaya penularan penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS), dan sangat mudah didapatkan. Namun, alat kontrasepsi ini hanya bersifat sekali pakai.

BACA JUGA:3 Kecamatan Dengan Kasus ISPA Terbanyak di Palembang

BACA JUGA:Dies Natalis UNSRI ke-61, Ikuti Periksa USG Gratis di RS BARI

4.    Suntik

     Alat kontrasepsi berupa suntik terbagi menjadi dua jenis, yaitu KB suntik yang memiliki jangka waktu tiga bulan untuk mencegah terjadinya kehamilan, dan KB suntik yang hanya bisa bertahan selama satu bulan.

Metode ini disinyalir lebih efektif dibandingkan dengan mengonsumsi pil KB.

Akan tetapi, harganya relatif mahal dan tidak memberikan perlindungan maksimal terhadap penyakit menular seksual.

5.    Implan

     Alat kontrasepsi jenis ini memiliki bentuk dan seukuran batang korek api dan dimasukkan ke bagian bawah kulit, biasanya pada lengan bagian atas. KB implan akan mengeluarkan hormon progestin secara perlahan, dan bisa mencegah terjadinya kehamilan hingga tiga tahun. Sama halnya dengan suntik, KB implan terbilang mahal dan memiliki beberapa efek samping, seperti menstruasi tidak teratur, pembengkakan dan memar pada area kulit yang terpasang, dan tidak efektif untuk mencegah penularan IMS.

6.    IUD

     IUD merupakan singkatan dari intrauterine device, memiliki bentuk seperti huruf T. Alat KB ini dipasang pada rahim untuk menghalangi sperma dari proses pembuahan.

Secara umum, IUD memiliki dua bentuk utama, yaitu IUD yang dibuat dari tembaga, misalnya ParaGard yang memiliki ketahanan hingga 10 tahun, dan IUD yang memiliki kandungan hormon, seperti Mirena yang harus diperbarui setiap lima tahun.

7.    Kondom Wanita

 Kondom wanita merupakan alat kontrasepsi berupa plastik yang dipasang menyelubungi vagina. Di bagian ujungnya terdapat cincin plastik yang berperan untuk menyesuaikan posisi alat kelamin pria ketika berhubungan.

Sama halnya dengan kondom pria, kondom wanita juga memberikan perlindungan dari IMS, tetapi kurang efektif dibandingkan dengan kondom pria.

BACA JUGA:Icon Sunsuria Buka Pusat Perawatan Kanker Pertama di Island Hospital, Sediakan Perawatan Kanker Kelas Dunia

BACA JUGA:Hujan Guyur Palembang, Kasus ISPA Turun

Lalu, siapa yang harus menggunakan alat kontraspesi? Cara menentukan alat kontrasepsi yang sesuai bagi ayah bunda harus melalui konseling oleh tenaga kesehatan terlatih, setelah memahami penjelasan konseling ayah bunda  berhak untuk memilih dan menentukan metode kontrasepsinya sendiri.

Alat kontrasepsi kondom pria bisa dibeli di apotek dan minimarket terdekat, untuk alat kontrasepsi untuk wanita, bisa mendapatkannya di puskesmas, klinik, bidan, atau rumah sakit terdekat.(berbagai sumber)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan