PALEMBANG – Saat ini calon ad hoc KPU kota/kabupaten se-Sumsel masih terus mengikuti seleksi. Dari peserta yang ikut tes, para calon ad hoc ini memiliki profesi beragam. Mulai dari pengacara, akademisi dan juga beberapa orang memiliki background jurnalis.
Ketua Timsel KPU Sumsel Dr Ong Burlian mengatakan, dari 893 calon ad hoc KPU ada juga yang berpendidikan S-3 atau doctor. ‘’Secara umum pendidikan formal peserta rata-rata S-1. Untuk S-3 sejauh ini baru satu yang terlihat datanya,’’ katanya.
Ong Burlian juga mengatakan, sebagian besar yang ikut dalam ad hoc KPU kota dan kabupaten merupakan penyelenggara pemilu dalam hal ini petahana/incumbent. ‘’Lalu, mantan penyelenggara pemilu (eks KPU-Bawaslu) juga ikut serta dalam test,’’ ujarnya. Sementara itu, kemarin calon peserta ad hoc yang digelar KPU Sumsel mengikuti tes psikologi. Setelah sebelumnya mengikuti test tertulis dengan system CAT.
Test psikologi digelar di Hotel The Zuri, Kompleks Transmart. Tes dilakukan dua hari, 30-31 Oktober 2023 yang diikuti sekitar 893 calon peserta ad hoc . Kegiatan bekerjasama dengan tim TNI AD ini merupakan kerjasama KPU RI agar penerimaan calon ad hoc KPU kota dan kabupaten transparan.
Ong Burlian mengatakan, test dilakukan tanpa gangguan agar peserta lebih consent. ‘’Kami dari timsel juga tak boleh berada di lokasi. Hanya mereka yang memiliki kepentingan saja. Dalam hal ini tim dari TNI AD,” terang Ong Burlian.
Dikatakannya, test sudah dilakukan beberapa tahapan. Pertama kali verifikasi administrasi untuk melihat kelengkapan berkas. Kemudian mereka yang dinyatakan memenuhi sarat diikuti sertakan pada test CAT. ‘’Untuk CAT sudah kita laksanakan di kampus UIN Jakabaring. Hari ini (kemarin, red) kita lakukan test psikologi,’’ ujarnya
Dari hasil CAT dan psikologi, lanjutnya akan didapatkan 20 besar untuk masing-masing kabupaten/kota. ‘’Jadi total ada 340 peserta lagi yang akan melangkah ke tes lanjutan,’’ ujarnya. Lalu, dari 20 besar yang mengikuti tes kesehatan akan diambil 10 besar. ‘’Test kesehatan wajib diikuti para peserta. Selanjutnya diambil 10 besar masing-masing daerah untuk ikut test wawancara,” jelasnya.
Materi untuk tes wawancara sendiri meliputi pancasila, UUD 1945, bhineka tunggal ika dalam hal ini NKRI. Lalu, pengetahuan kepemiluan dan profil serta tanggapan masyarakat masing-masing calon ad hoc KPU kota dan kabupaten.
Untuk pengumuman, lanjutnya, pihaknya akan menggunakan media massa. ‘’Kita beri kesempatan ma- syarakat untuk memberikan tanggapan. Bisa bentuknya laporan ataupun berupa dukungan,” ungkapnya.
Bagi mereka yang ingin memberikan tanggapan dapat mengisi formulir dari KPU yang disertai identitas mereka meskipun oleh timsel KPU akan dirahasaikan. ‘’Kita akan melanjutkannya dengan klarifikasi. Untuk pengumumannya sendiri, timsel akan meng- ikuti tahapan,’’ ujarnya. (iol)