PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Gelombang solidaritas untuk Palestina mencuat di tengah warga Sumatera Selatan terjadi siang ini di Palembang, banyak orang yang terlibat, salah satunya pengusaha properti Novan Joni Irawan.
Dia mengikuti aksi itu sejak siang tadi bersama rekannya, Senin 30 Oktober 2023 siang ini.
Aksi berawal dari titik kumpul Simpang 5 DPRD Sumatera Selatan lalu berlanjut ke longmarch hingga ke Bundaran Air Mancur.
"Ini bentuk kepedulian saya terhadap rekan-rekan dan sahabat kami di Palestina," kata Novan Dia berharap konflik tersebut segera usai, sebab banyak sekali menghilangkan nyawa-nyawa tak berdosa.
BACA JUGA:Solidaritas untuk Palestina, Besok Warga Sumatera Selatan Gelar Aksi, Catat Lokasi dan Waktunya
BACA JUGA:Tewaskan Lebih 4.000 Orang Palestina. Tak Menyingkir Dicap Teroris, Warga Gaza Malah Bilang Begini
"Kita lihat dari banyak video yang beredar, anak kecil bahkan menjadi korban," kata pria yang juga akan maju ke Pileg DPRD Sumsel melalui Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.
Untuk diketahui, serangan yang dilancarkan oleh Israel terhadap Palestina selama tiga pekan lebih tersebut telah menelan banyak korban jiwa dan menghancurkan berbagai infrastruktur di wilayah Palestina
Dampak serius dari konflik yang telah berlangsung selama 75 tahun ini semakin terasa.
Pertanyaan mengenai mengapa, dalam situasi konflik ini, tidak ada hukuman langsung yang datang dari Allah kepada kaum Bani Israel mungkin menghantui banyak umat muslim di seluruh dunia.
BACA JUGA:Konflik Israel-Palestina 75 Tahun Tanpa Solusi, Begini Pandangan Ustaz Abdul Somad
BACA JUGA:Bikin Merinding, Sepotong Ayat As-Saffat Ditemukan di Reruntuhan Masjid Gaza Palestina, Ini Maknanya
Ustaz Abdul Somad (UAS) pernah menghadapi pertanyaan serupa dalam konteks ini. Dia merujuk kepada cerita yang disampaikan oleh seorang profesor bernama Syekh Abdul Sattar, yang mengajar di Mekkah.
Syekh Abdul Sattar pernah mendengar kisah kekejaman yang tak terbayangkan yang dilakukan oleh tentara Israel di Palestina, seperti penggunaan pisau bayonet, pengumpulan perempuan hamil, dan teror psikologis yang mengerikan.'
Semua ini adalah kisah tragis yang telah memilukan banyak orang. UAS mengecam tindakan kejam tersebut dan menyatakan keprihatinannya.