Belum dari kebun buah Alpukat. Ada jenis Aligator, Miki, Kendil, Mentega, dan lainnya.
Ada pula ditanam 175 batang kelapa beragam varietas unggul. Seperti jenis Pandan Wangi, Wulung yang berwarna merah, Kopyor, dan lainnya.
“Rencananya jual kelapa muda. Dari kalkulasi saya, dari kelapa ini saja bisa dapat Rp75 jutaan. Karena panennya bisa seminggu dua kali, continue,” katanya.
Kartiwan berencana, kebun buah-buahannya ini ke depan dapat menjadi agrowisata.
Pengunjung yang masuk, hanya dikenakan tiket Rp50 ribu. Bisa makan buah di kebun, kalau haus minum kelapa muda.
Pulangnya juga diberi bingkisan beberapa buah seperti mangga, alpukat, atau buah kecil lainnya.
“Sebab ada selingan pula saya tanam. Apel Fujiyama, Jeruk Santang Madu, Rambutan Rapiah dan Binjai, Lengkeng Pimpong, dan lainnya,” jelasnya.
Lokasi kebun buahnya, tidak jauh dari Kompleks Perkantoran Bupati Banyuasin. Sehingga tidak jarang, moment ketika Kartiwan datang ke kebun sudah ditunggu warga yang ingin belajar berkebun buah.
”Pernah juga datang belajar, bidan dari RSUD Banyuasin. Ibu Fitria Afriani SST. Termasuk anggota Polri dari Polres Banyuasin, Briptu Inggar Prantino,” tambahnya.
Aktivitas Kartiwan berkebun buah-buahan yang di-share ke channel youtube @Polisi Berkebun #Fazathan_Tani, ternyata menginspirasi banyak pihak.
Kepada Briptu Inggar dan bidan Fitria, Kartiwan memberikan motivasi bahwa mereka tidak selamanya menjadi anggota Polri dan PNS.
Pangkat dan jabatan itu hanya titipan sementara.
“Kita akan beranjak pensiun. Mari kita siapkan masa-masa pensiun dengan berkebun. Biar (pensiun) lebih tenang. Insya Allah dapat cuan (uang) dari pohon-pohon buah yang kita tanam. Jangan malu jadi petani,” serunya.
Dia mencontohkan dirinya sendiri.
Anak petani yang sembilan bulan pertama berdinas sebagai anggota Polri, selalu naik bus kota.
Baru bisa beli sepeda motor, itupun kreditan.