Hal ini menciptakan dinamika baru dalam dunia kerja, di mana fleksibilitas dan keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi menjadi semakin penting.
BACA JUGA:Pekerjaan Sampingan Ini Bisa Jadi Penghasilan Tambahan, Cocok Untuk Milenial
BACA JUGA:Pilihan 10 Pekerjaan yang Miliki Gaji Tinggi
Sebagai hasilnya, pekerja sekarang lebih mengejar nilai yang lebih besar daripada sekadar gaji yang tinggi. Mereka menginginkan hubungan yang bermakna dengan pekerjaan mereka.
Hubungan yang mencakup unsur-unsur seperti fleksibilitas dan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan mereka. Ini mencerminkan pergeseran dalam paradigma kerja tradisional yang menilai pekerjaan hanya dari segi kompensasi finansial.
Penting untuk diingat bahwa pandangan dan prioritas pekerja dapat bervariasi berdasarkan usia, pengalaman, dan konteks individu.
Generasi Z, sebagai contoh, tumbuh dalam lingkungan di mana teknologi digital telah menjadi bagian penting dari kehidupan mereka sejak awal.
Mereka telah terbiasa dengan fleksibilitas dalam hal teknologi dan komunikasi, dan ini tercermin dalam preferensi mereka terhadap fleksibilitas dalam pekerjaan.
Namun, perubahan dalam pandangan pekerja ini juga menciptakan peluang dan tantangan bagi perusahaan. Mereka harus dapat beradaptasi dengan ekspektasi yang berubah ini dan menawarkan lingkungan kerja yang sesuai.
Ini bisa mencakup peningkatan dalam penawaran fleksibilitas, pelatihan dan pengembangan keterampilan yang lebih besar, serta pendekatan yang lebih terbuka terhadap keseimbangan kerja-hidup.
BACA JUGA:Pekerjaan Ini Masih Akan Dicari Sampai 5 Tahun Kedepan, Ada Keahlianmu?
BACA JUGA:Top 7 Perguruan Tinggi yang Lulusannya Tercepat Dapat Pekerjaan
Survei Work Relationship Index dari HP mengungkapkan bahwa pekerja sekarang lebih mengutamakan hubungan yang sehat dengan pekerjaan mereka daripada sekadar gaji tinggi.
Fleksibilitas dalam pekerjaan, terutama dalam hal tempat kerja, menjadi salah satu faktor utama yang diinginkan oleh pekerja. Hal ini mencerminkan perubahan dalam dinamika kerja pasca pandemi.
Di mana perusahaan harus dapat beradaptasi dengan ekspektasi yang semakin beragam dari pekerja mereka, terutama di antara Generasi Z dan kelompok usia yang lebih muda.