SEKAYU, SUMATERAEKSPRES.ID - Setelah sebelumnya viral seorang donatur yang nge-prank panti asuhan dan Dhuafa Elnuza di kota Sekayu, kabupaten Musi Banyuasin pada 24 Oktober 2023 lalu, kini menemui titik terang.
Pria yang awalnya dicurigai sebagai pelaku prank ternyata adalah seorang Manajer Sales Area dari salah satu distributor produk makanan ringan, bernama Ray Wilson Imanuel.
MINTA MAAF-Ray Wilson, Manajer Sales Area distributor produk makanan ringan meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi pada panti asuhan dan Dhuafa Elnuza di kota Sekayu, Selasa 24 Oktober 2023 lalu. Foto : Ist
Ray Wilson Imanuel dan timnya sebelumnya telah melaksanakan bakti sosial dengan membagikan makanan ringan ke beberapa Panti Asuhan di Kota Sekayu pada hari Senin, 23 Oktober 2023.
Namun, karena masalah administrasi yang muncul, Ray Wilson Imanuel harus kembali ke Panti Asuhan pada hari berikutnya untuk mengambil dokumentasi foto dan tanda terima yang diperlukan.
Permasalahan muncul ketika produk yang difoto oleh tim Ray berbeda dengan produk yang diterima oleh Panti Asuhan Elnuza.
BACA JUGA:Usai Berfoto, Bingkisan Dibawa Pulang
Kesalahan ini menciptakan kesalahpahaman antara kedua belah pihak, dan peristiwa ini menjadi perhatian publik setelah diunggah ke media sosial.
Ray Wilson Imanuel bersama rekan-rekannya kemudian mengunjungi Panti Asuhan Elnuza pada Kamis, 26 Oktober 2023, untuk memberikan klarifikasi dan meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi.
Ray menjelaskan, "Saya sebenarnya datang ke sini pada hari Senin untuk memberikan bantuan produk. Namun, karena ada kesalahan administrasi, saya kembali pada hari Selasa untuk mengambil foto dan stempel yang dibutuhkan untuk administrasi."
Ray sangat terkejut ketika mengetahui bahwa dirinya dituduh nge-prank Panti Asuhan Elnuza, sehingga ia memutuskan untuk mengklarifikasikan situasi tersebut.
BACA JUGA:Serem! Tak Bayar Utang, Ruh Terkatung-Katung Antara Langit dan Bumi
BACA JUGA:Patut Dicoba, Ustaz Adi Hidayat Sarankan Amalan Ini Biar Utang yang Menumpuk Cepat Lunas
Ray juga mengakui bahwa perbedaan produk yang diserahkan dengan yang difoto menyebabkan para pengurus Panti Asuhan Elnuza kesulitan mengenali barang yang dia bawa.