PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID- Pemeriksaan kesehatan pranikah wajib masuk daftar to do list buat para calon pengantin baru. Karena, persiapan menikah, tidak hanya tentang menyewa gedung, pelaminan, tenda dan lainnya. Pemeriksaan pranikah (premarital) adalah satu hal yang sangat penting dilakukan sebelum menikah. Tes kesehatan ini sebaiknya dilakukan oleh kedua pasangan sebelum menikah agar dapat diketahui lebih dini adanya penyakit organ reproduksi atau penyakit keturunan yang dapat mengancam anak mereka dikemudian hari. BACA JUGA:Buka Klinik Menopause, RS Siloam Dukung Kesehatan Wanita di Masa Menopause BACA JUGA:14 Tahun Menanti, Pasangan Joko dan Rizki Sambut Kelahiran Anak Kedua Melalui Program IVF RS Siloam Menurut Manager Pelayanan dan Penunjang Medik Rumah Sakit Siloam Sriwijaya, dr Anton Suwindro MKes mengatakan, hampir semua pasangan yang menikah berkeinginan untuk memiliki keturunan. Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa banyak faktor yang menghambat untuk memiliki buah hati. “Tidak hanya kaum perempuan yang bisa disalahkan, laki-laki juga bisa menjadi faktor penyebabnya,” ujarnya. Ditambahkan dr Hesti, banyak manfaat dari premarital check up. Antara lain, mengetahui kondisi pasangan terutama yang berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi (fertilitas) dan genetika (keturunan). Memperoleh kesiapan mental karena keduanya mengetahui kondisi kesehatan dengan calon pendamping. "Serta mengetahui penyakit-penyakit yang nantinya bila tak ditanggulangi dapat membahayakan calon pasutri termasuk keturunan,” ujarnya. BACA JUGA:Inovasi Kesehatan Anak: Grup RS Siloam Hadirkan Palembang Integrated Child Center BACA JUGA:RS Siloam Launching Layanan NEST Apa saja yang diperiksa? Dikatakannya, rangkaian pemeriksaan dimulai dari pemeriksaan anamnesa dan pemeriksaan fisik. Dilanjutkan pemeriksaan laboratorium, terdiri dari darah lengkap, golongan darah untuk mengetahui golongan darah dan rhesus positif atau negative. Pemeriksaan ini penting untuk mengetahui apakah kedua calon pengantin ada yang mengidap penyakit thalasemia. Kemudian, pemeriksaan veneral disease research laboratory (VDRL) untuk mengetahui penyakit yang berhubungan dengan kelamin, misalnya infeksi menular seksual (IMS). Pemeriksaan hepatitis B surface antigen (HBsAG) dan anti HBS. “Penyakit hepatitis juga dapat menular melalui cairan, termasuk berhubungan seks,” katanya. BACA JUGA:Ini 3 Alasan Calon Mama Sebaiknya Pilih Metode Persalinan ERACS BACA JUGA:Icon Sunsuria Buka Pusat Perawatan Kanker Pertama di Island Hospital, Sediakan Perawatan Kanker Kelas Dunia Lanjut dengan pemeriksaan urine lengkap yang bermanfaat untuk mengetahui ada tidaknya infeksi saluran kemih dan kondisi ginjal. Tak hanya itu ada pilihan pemeriksaan lain dengan konsultasi dokter spesialis obstetri dan ginekologi, pemeriksaan torch untuk menguji adanya infeksi penyakit yang dapat mengakibatkan gangguan kesuburan. “Tubuh yang terinfeksi torch menyebabkan kecacatan atau gangguan janin dalam kandungan,” katanya. Virus ini didapat dari hewan peliharaan seperti kucing, anjing , burung dan hewan lainnya. Lalu, dilakukan pemeriksaan analisa sperma, apakah kualitas sperma yang dihasilkan bagus atau tidak. Pemberian vaksin hepatitis B dan pamberian vaksin Ca serviks. BACA JUGA:Urus Pernikahan Sendiri? Tentu Bisa, Begini Tipsnya BACA JUGA:Hal-hal yang Harus Diyakini Sebelum Menikah Dia menegaskan, meski dari pemeriksaan ditemukan adanya penyakit yang membahayakan keturunan seperti gangguan darah, thalasemia, leukemia, diabetes, kanker, HIV/AIDS, kesekapakatan untuk menikah tetap menjadi hal mutlak calon pasangan. “Dokter hanya memberikan gambaran tentang resiko yang akan dihadapi pasangan dan keturunannya, berdasarkan hasil pemeriksaan,” tuturnya. Tes pranikah ini juga sebagai antisipasi jika ditemukan masalah, pasien dapat segera ditangani sesuai kasus yang ditemukan. Rangkaian tes premarital ini tersedia di RS Siloam Sriwijaya tidak makan waktu lama. “Pemeriksaan laboratorium hanya satu jam, jika lanjut optional paling lama tiga jam,” pungkasnya. (nni/lia)
Kategori :