PALEMBANG, SUMATERA EKSPRES.ID – Beberapa bulan ini harga beras masih tertahan di harga yang jauh lebih mahal, dimana beras medium dijual Rp12 ribu per kilogram dan beras premium Rp14.500 per kilogram atau lebih tinggi.
Pemprov Sumsel mengklaim berupaya mengendalikan harga beras dengan menjaga pasokan dan mengadakan pasar murah. Demikian pula kabupaten/kota setempat turut terlibat di daerah masing-masing.
"Operasi pasar terus kita lakukan saat ini hingga harga beras terkendali, menggandeng Bulog Divre Sumsel Babel, Pemda, distributor, dan agen berbagai jenis pangan," kata Ruzuan Effendi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel saat mengecek operasi pasar di Kecamatan Sukarami, kemarin.
Dia menerangkan pada operasi pasar ini pihaknya menawarkan paket beras dan minyak goreng atau beras dengan gula pasir seharga Rp68 ribu.
“Harga itu sudah cukup terjangkau dan membantu masyarakat mengurangi beban sehari-hari. Apalagi paket yang ditawarkan merupakan beras berkualitas dari Bulog. Memang berasnya medium, namun kualitasnya sama seperti premium," jelasnya.
BACA JUGA:Beras Mahal, Beratkan Warga
Ia meminta kepada masyarakat Palembang dan daerah memanfaatkan operasi pasar murah di wilayahnya masing-masing. "Selain membeli beras, pasar murah juga menyediakan beragam kebutuhan pangan lain yang harganya lebih murah dari pasaran," pungkasnya.
Kepala Biro Perekonomian Setda Sumsel, Hengky Putrawan mengatakan kenaikan harga beras menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Sumsel.
“Inflasi Sumsel year on year (yoy) sudah 2,28 persen dan beras mendominasi, makanya komoditi ini sangat kita perhatikan untuk menekan inflasi. Salah satu upaya pemerintah memastikan penyaluran beras SPHP tidak terkendala dan cadangan beras pemerintah (CBP) untuk bantuan pangan beras masih terus disalurkan,” tuturnya.
Pihaknya terus mengencarkan kegiatan operasi pasar baik di Kota Palembang maupun di 16 kabupaten/kota lainnya secara rutin.
Kemudian untuk menjamin ketersedian dan kemudahan mendapat beras SPHP, Pemprov bakal MoU dengan Bulog Sumsel dan Babel untuk penyediaan beras ini. Nantinya beras itu didistribusikan ke koperasi-koperasi. "Agar mudah dan merata," kata Kasi Fasilitas Usaha dan Koperasi Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumsel, Bayu, kemarin.
BACA JUGA:Beras SPHP Masuk Seluruh Koperasi
Ia mengatakan koperasi yang ada di Sumsel berjumlah ribuan. "Namun yang terdaftar sejauh ini baru 24 koperasi di Sumsel. Memang ini tidak ada paksaan, bagi yang mau saja menjual beras SPHP," kata Bayu.
Ini menjadi pilot project, mudah-mudahan bisa jadi contoh teman-teman koperasi yang lainnya agar turut bergabung.
“Dinas Koperasi yang ada di Kabupaten/Kota terus mensosialisasikannya ke koperasi yang ada di Sumsel,” lanjutnya.