Masih Jadi Masalah Serius di Indonesia, Ini 10 Cara Intervensi Stunting

Jumat 27 Oct 2023 - 14:00 WIB
Reporter : berbagai sumber
Editor : Englia

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Stunting masih menjadi masalah serius di Indonesia. 

Sehingga setiap tanggal 27 Oktiber diperingati sebagai Hari Stunting di Indonesia.

Melansir kemkes.go.id, berdasarkan data survey status gizi nasional (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia di angka 21,6 persen. 

Angka ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 24,4 persen. 

Meskipun turun, angka tersebut masih terbilang cukup tinggi, mengingat target prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen.

Sementara standard WHO di bawah 20 persen.

BACA JUGA:Kick Off & MoU Mengatasi Stunting di Palembang

BACA JUGA:Bergotong Royong Mengatasi Stunting

Pengertian stunting

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan.

Penyebab stunting

Penyebab stunting di antara yakni asupan gizi dan status kesehatan yang meliputi ketahanan pangan (ketersediaan, keterjangkauan dan akses pangan bergizi), lingkungan sosial (norma, makanan bayi dan anak, hygiene, pendidikan, dan tempat kerja).

Selain itu, lingkungan kesehatan (akses, pelayanan preventif dan kuratif), dan lingkungan pemukiman (air, sanitasi, kondisi bangunan).

Ibu hamil dengan konsumsi asupan gizi yang rendah dan mengalami penyakit infeksi akan melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan atau panjang badan bayi di bawah standar. 

Asupan gizi yang baik tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga tetapi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Di antaranya pola asuh seperti pemberian kolostrum (ASI yang pertama kali keluar), inisiasi menyusu dini (IMD), pemberian ASI eksklusif, dan pemberian makanan pemdamping ASI (MP-ASI) secara tepat. 

Selain itu, faktor kesehatan lingkungan seperti akses air bersih dan sanitasi yang layak serta pengelolaan sampah juga berhubungan erat dengan kejadian infeksi penyakit menular pada anak.

Penyebab tidak langsung masalah stunting dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Meliputi pendapatan dan kesenjangan ekonomi, perdagangan urbanisasi, globalisai, sistem pangan, jaminan sosial, sistem kesehatan, pembangunan pertanian, dan pemberdayaan perempuan. 

Untuk mengatasi penyebab stunting, diperlukan prasyarat pendukung yang mencakup: komitmen politik dan kebijakan untuk pelaksanaan, keterlibatan pemerintah dan lintas sektor, dan kapasitas untuk melaksanakan.

BACA JUGA:Bentuk Jejaring Skrining Layak Hamil-Stunting

BACA JUGA:Pola Asuh Salah Picu Stunting

Dampak  stunting

1. Dalam jangka pendek

Stunting menyebabkan gagal tumbuh, hambatan perkembangan kognitif dan motorik, dan tidak optimalnya ukuran fisik tubuh serta gangguan metabolisme.

2. Dalam jangka panjang

Stunting menyebabkan menurunnya kapasitas intelektual. 

Gangguan struktur dan fungsi saraf dan sel-sel otak yang bersifat permanen dan menyebabkan penurunan kemampuan menyerap pelajaran di usia sekolah yang akan berpengaruh pada produktivitas saat dewasa. 

Selain itu, kekurangan gizi juga menyebabkan gangguan pertumbuhan (pendek dan atau kurus) dan meningkatkan resiko penyakit tidak menular seperti diabetes melliltus, hipertensi, jantung koroner dan stroke.

Bagaimana cara untuk menurunkan stunting?

Upaya penurunan stunting dilakukan melalui dua intervensi, yaitu intervensi gizi spesifik untuk mengatasi pemnyebab langsung dan intervensi giszi sensitive untuk mengatasi penyebab tidak langsung.

1.  Intervensi gizi spesifik

a. Intervensi prioritas, yaitu intervensi yang diidentifikasi memiliki dampak paling besar pada pencegahan stunting dan ditujukan untuk menjangkau sasaran prioritas.

b. Intervensi pendukung, yaitu intervensi yang berdampak pada masalah gizi dan kesehatan lain yang terkait stunting dan diprioritaskan setelah intervensi prioritas dilakukan.

c. Intervensi prioritas sesuai kondisi tertentu, yaitu intervensi yang diperlukan sesuai dengan kondisi tertentu, termasuk untuk kondisi darurat bencana.

2. Intervensi gizi sensitif

Mencakup peningkatan penyediaan air bersih dan sarana sanitasi, peningkatan akses dan kualitas pelayanan gizi dan kesehatan, peningkatan kesadaran, komitmen dan praktik pengasuhan gizi ibu dan anak, serta peningkatan akses pangan dan gizi .

BACA JUGA:Ajak Cegah Stunting dan Manfaatkan Limbah

BACA JUGA:Penyuluh KB Ujung Tombak Tangani Stunting

Kapan dan bagaimana cara mencegah stunting?

Stunting bisa diintervensi dengan 10 cara berikut:

a. Ibu hamil mendapat tablet tambah darah

b. Pemberian makanan tambahan ibu hamil

c. Pemenuhan gizi

d. Persalinan dengan dokter atau bidan ahli

e. IMD (Inisiasi Menyusu Dini)

f. Berikan ASI eksklusif pada bayi hingga usia 6 bulan

g. Berikan makanan pendamping ASI untuk bayi diatas 6 bulan hinggga 2 tahun

h. Berikan imunisasi dasar lengkap dan vitamin A

i. Pantau pertumbuhan balita di posyandu terdekat

j. Lakukan perilaku hidup bersih dan sehat

(berbagai sumber)

Kategori :