PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.ID - Dampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) membuat angka kasus Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) di Kota Prabumulih melonjak.
Informasi ini diungkapkan oleh dr. Hesty Widyaningsih, Kepala Dinas Kesehatan Kota Prabumulih, dalam sebuah wawancara di Kantor DPRD Kota Prabumulih pada hari Rabu, 25 Oktober.
Hesty menjelaskan bahwa terjadi peningkatan dalam kasus ISPA, meskipun belum mencapai tingkat yang signifikan, seperti yang biasanya terjadi pada kejadian luar biasa atau wabah yang dapat meningkat dua kali lipat.
Data kasus harian menunjukkan bahwa jumlah penderita ISPA masih berada dalam kisaran 70-80 kasus per hari. Data ini diperoleh dari 9 Puskesmas di Kota Prabumulih.
BACA JUGA:ISPA Meningkat di Kelompok Bayi-Balita
BACA JUGA:Seminggu, 3.182 Warga Kena ISPA
Penderita ISPA terutama adalah anak-anak balita dengan rentang usia antara 1 hingga 5 tahun. Oleh karena itu, pihak berwenang terus memantau perkembangan kasus ISPA di kota tersebut.
Hesty juga mengimbau kepada masyarakat Prabumulih untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, terutama bagi mereka yang rentan terhadap penyakit saluran pernafasan seperti asma.
Kadinkes Kota Prabumulih, dr Hesty Widyaningsih--
Jika seseorang harus keluar rumah, penggunaan masker adalah hal yang sangat dianjurkan untuk mengurangi risiko terpapar polusi udara.
Dengan demikian, langkah-langkah pencegahan diharapkan dapat membantu mengatasi peningkatan kasus ISPA akibat Karhutla.