20 Pasangan di OKU Timur Ajukan Nikah Dini,

Senin 23 Oct 2023 - 19:55 WIB
Reporter : Irvan Bahri
Editor : EdP Sumeks

*70 Persen Perempuan Hamil Duluan

OKU TIMUR -  Data Pengadilan Agama (PA) Kelas II Martapura, Januari-September 2023 sudah ada 20 pasangan di Kabupaten OKU Timur yang mengajukan menikah dini atau dispensasi nikah.

"Sebagian besar atau setidaknya 70 persen pengajuan dispensasi nikah ini karena perempuan sudah hamil duluan," kata Kepala Pengadilan Agama Martapura Yunizar Hidayati  melalui Humas PA Martapura M Ja'far Shiddiq Sunariya, Senin 23 Oktober 2023.

Menurut Ja'far, fenomena itu disebabkan oleh mulai dari pacaran saat usia sekolah, kemudian berlanjut dengan berhubungan badan, sehingga si perempuan hamil.  "Penyebab lainnya karena putus sekolah, dengan pertimbangan kelamaan nganggur lebih baik menikah. tapi itu sebagian kecil saja, yang paling banyak karena sudah hamil duluan," ungkapnya. 

Ia juga menyampaikan jika dilihat dari data yang ada jumlah permintaan dispensasi nikah cenderung menurun. Sebab tahun 2022 lalu ada 94 perkara pengajuan dispensasi menikah. Kemudian ada pula faktor pendidikan ini banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang edukasi pernikahan. Untuk usia pernikahan itu umur 19 tahun ke atas.

Selanjutnya, penyebab masyarakat mengajukan permohonan dispensasi nikah ini karena faktor ekonomi. Karena masyarakat yang ekonomi menengah kebawah banyak memilih menikahkan anaknya. "Karena orang tua berpikir untuk mengurangi biaya hidup keluarga. Jadi orang tuanya memilih menikahkan anaknya," ucapnya.

Lalu, faktor sosial dimana masyarakat atau orang tua yang menyetujui anaknya untuk berpacaran.  "Jadi lingkungan masyarakat memperboleh untuk berpacaran. Dan orang berpacaran dianggap hal yang biasa di lingkungan masyarakat. Sehingga untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan orang tua banyak yang mengajukan dispensasi nikah," jelasnya.

"Yang terbaru ini ada perkara dispensasi nikah yang mana dari pihak perempuannya hamil duluan dan masih umur 14 tahun. Ini bisa terjadi karena edukasi tentang pernikahan masih minim karena perempuannya masih pelajar SMP dan juga faktor ekonomi keluarga yang miskin," bebernya.

Meski telah mengajukan dispensasi nikah, menurut Ja'far tidak semua perkara dapat dikabulkan. semua harus ada syarat yang terlebih dahulu dipenuhi. Misalnya surat kesehatan dari Dinas Kesehatan, juga surat keterangan dari DP3A  terkait psikologi anak. "Misalnya 2022 sebanyak 94 perkara dispensasi nikah, hanya 79 yang dikabulkan, sementara 15 perkara tidak dikabulkan," ungkapnya.  (lid)

 

Kategori :