* Tak Hanya Mengedukasi, DongengJuga Bisa Jadi Literasi
Palembang, SUMATERAEKSPRES.ID – Kampung Dongeng Sumatera Selatan, Minggu siang (22/10), menggelar kegiatan pelatihan dongeng dan mendongeng Bersama kak Awam Prakoso (pendongeng nasiona)”. Kegiatan yang diikuti puluhan peserta ini diselenggarakan di aula perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan. Hadir dan membuka langsung acara pelatihan dongeng Bersama kak Awam, kepala perpustakaan Provinsi Sumsel, Fitriana, S.Sos, M.Si.
Fitriana ,berterima kasih kepada Ketua Kampung Dongeng Sumatera Selatan (Kak Nuinuk Sundari) serta Peserta Pelatihan Dongeng serta semua yang hadir. “Dengan basmallah saya buka Kelas Pendongeng Cilik Angkatan ke 4 dan saya Resmikan Duta Dongeng Cilik Sumatera Selatan, Duta Pustaka cilik Sumatera Selatan,” kata Fitriana, kemarin.
Lebih lanjut dia mengatakan, jika dalam kegiatan ini bukan kali pertama hadir dan membuka acara dari Komunitas Kampung Dongeng Sumatera Selatan. “Saya sebagai perwakilan pemerintahan Provinsi Sumatera Selatan mengapresiasi langkah komunitas Kampung Dongeng dalam kepeduliannya terhadap literasi, perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan mengemban banyak amanah dalam meningkatkan minat baca, mengedukasi semua kalangan agar menjadikan literasi sebagai budaya yang menumbuhkan budi pekerti mulai dari usia dini,” ujarnya.
Dan tugas dinas perpustakaan sendiri, sambung Fitriana, menjadi lebih ringan karena adanya komunitas literasi yang merangkul penggiat literasi usia dini, anak-anak juga remaja. Menghadirkan metode yang berbeda dalam mengenalkan 6 jenis literasi. “Kampung Dongeng memudahkan para penggiat literasi mengenal literasi baca tulis, digital, juga literasi budaya dan keluargaan dengan metode dongengnya Terbukti banyaknya minat para orang tua dan anak yang bergabung dalam kelas Pendongeng Cilik yang hari ini akan kita launching angkatan ke-4,” jelasnya.
Juga dengan hadirnya program bersama Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan dan Kampung Dongeng, menurutnya, program yang sangat menginspirasi anak-anak dalam merawat, Meraut, Meruat Buku. “Program ini kami beri nama Bakti Pustaka,” katanya.
Program ini menelurkan duta-duta literasi, Pustakawan Cilik yang peduli dan terlatih yang akan membantu transfer knowledge dalam hal pemeliharaan buku, edukasi menjaga buku dengan baik dan bagaimana membaca cepat dengan benar untuk teman-teman seusia mereka. “Yang dalam penyajian edukasi yang mudah dipahami menyenangkan dan tidak merasa digurui dan mengenalkan perpustakaan sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat ,” pungkas Fitriana. (iol/lia)