*Residivis Kasus Pencurian, Otak Pelaku Masih Buron
*Sekap Siswi SMA dalam Pondok Kebun Karet
BATURAJA - Pelarian tiga perampok yang tak sengaja terekam kamera handphone (hp) warga, Minggu pagi (15/10), tidak berlangsung lama. Dari wajahnya yang terlihat jelas, dua dari tiga pelakunya berhasil ditangkap Tim Resmob Singa Ogan Polres OKU, Selasa siang (17/10).
Kedua pelaku yang tertangkap, wajahnya sudah familiar bagi polisi. “Kedua tersangka itu merupakan residivis,” beber Kapolres OKU AKBP Arif Harsono SIK MH, didampingi Kasi Humas AKP Budhi Santoso SH, sore kemarin.
Yakni, tersangka Mugiyanto (31), warga Gedung Pekuon, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten OKU. Dia residivis kasus Pasal 365 KUHP tentang Curas di wilayah Kabupaten Muara Enim. Satu lagi, tersangka Rian Hidayat (26), warga Desa Tihang, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten OKU.
Untuk tersangka Rian, merupakan residivis Pasal 363 KUHP tentang Curat, di wilayah Kabupaten OKU. “Untuk satu pelaku lagi yang masih buron, berinisial No. Masih terus kami kejar,” tegas Arif, juga didampingi Plt Kasat Reskrim Iptu Deddy Yuskandar SE.
Dari penangkapan kedua tersangka itu, polisi berhasil mengamankan lagi barang-barang hasil rampokan milik korban Suprianto. Yakni, motor Mega Pro nopol BG 4279 FQ, laptop Lenovo. “Barang bukti lain dari TKP, 1 buah bantal, selimut, dasi sekolah SMA,” tambahnya.
BACA JUGA:Kasus Korupsi Penjualan Asrama Mahasiswa Sumsel di Yogyakarta, Kejati Geledah Rumah Saksi ZT
Termasuk baju putih seragam sekolah yang ada bekas noda darah. Bekas menyumpal mulut korban Nuril Nuromah. Dia anak Suprianto yang sedang berada dalam pondok kebun karet, Desa Batuputih, Kecamatan Baturaja Barat.
Arif menjelaskan, pagi itu korban Nuril sedang menjaga pondok. Orang tuanya, sedang menyadap karet di kebun. Datanglah tiga pelaku, salah satunya naik ke pondok. “Pura-pura manu menumpang charge handphone,” bebernya.
Mengetahui korban sedang sendirian dalam pondok, pelaku memberi kode. Kedua temannya menyusul naik, masuk dan membekap korban pakai bantal dan selimut yang ada. “Tangan korban diikat pakai dasi sekolah, mulutnya disumpal pakai baju sekolah,” urai alumni Akpol 2003 itu.
Setelah melumpuhkan korban, baru pelaku mengambil barang-barang berharga yang ada dalam pondok. Laptop dan hp. Termasuk motor Suprianto di bawah pondok. Dalam pelariannya kabur, ketiga pelaku berpapasan dengan seorang warga yang sedang merekam suasana jalan menggunakan hp.
Jalan itu merupakan perlintasan warga. Sehingga terekam jelas wajah ketiga pelaku. Tak lama dari itu, saksi mendengar suara teriakan minta tolong dan rampok. Ternyata, ketiga orang tadilah perampoknya. Saksi lalu menyelamatkan korban. Video penyelamatan korban pun viral di media sosial.
Di hadapan polisi, tersangka Rian dan Mugiyanto, mengaku yang merencanakan merampok itu adalah No (DPO). Keduanya sedang berada di taman, lalu ditelepon No. “Kato dio (No) lagi nak ke Baturajo. Lagi buntu (tidak ada uang), dia ngajak nyari lokak,” tukasnya.