MUARA ENIM, SUMATERAEKSPRES.ID - Musim panas yang luar biasa panas telah melanda sejumlah besar wilayah di tanah air selama dua bulan terakhir.
Keadaan ini menyebabkan sumber daya air semakin menipis, mengakibatkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta peningkatan kadar debu di area kerja dan pemukiman warga.
Berbagai pihak telah berusaha keras untuk mengatasi dan mencari solusi agar dampak dari kondisi ini tidak semakin meluas dan berbahaya.
Selain pemerintah yang memegang peran besar dalam penanganan permasalahan ini, perusahaan-perusahaan juga memainkan peran penting dalam upaya mengatasi dampak dari kemarau saat ini.
Debu, asap, dan kekurangan sumber air menjadi dampak yang sangat dirasakan oleh masyarakat.
Oleh karena itu, tindakan konkret dan strategis harus diambil untuk mengurangi tekanan yang diakibatkan oleh situasi saat ini dan segera mengatasinya.
Dua perusahaan di bawah naungan Titan Group, yaitu PT Servo Lintas Raya (SLR) dan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ), telah bergerak untuk menghadapi tantangan ini.
BACA JUGA:Peringatan Dini Cuaca di Sumsel hingga 16 Oktober, BMKG Beberkan Potensi Karhutla di 11 Daerah
Yayan Suhendri, External Relation Manager PT SLR dan PT SDJ, mengakui bahwa situasi ini juga memengaruhi operasional perusahaan di bawah naungan Titan Group.
Untuk menghadapi hal ini, mereka telah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi sejak Juli 2023, ketika tanda-tanda dari kondisi alam yang tidak menguntungkan ini mulai muncul.
"Kami mengoptimalkan semua sarana yang kami miliki, seperti Truk Tangki Siram, penembak air, dan bahan kimia, untuk mengatasi dampak dari meningkatnya debu dan kebakaran," ujarnya.
Mereka juga menggunakan sumber air yang mereka miliki untuk mengurangi dampak debu dan kebakaran.
Selain itu, perusahaan-perusahaan ini memberikan program pengobatan gratis kepada warga di sekitar lokasi operasional mereka untuk memastikan kesehatan mereka terjaga.
Yayan juga menjelaskan bahwa mereka telah mengoperasikan 39 unit Truk Tangki Siram di sepanjang jalan angkutan batubara untuk mengurangi debu.
BACA JUGA:Musim Kemarau dan Panas di Indonesia Segera Berakhir, Begini Prediksi Terbaru BMKG