“Yang masih membara seperti di Desa Jungkal Kecamatan Pampangan, Jl Raya Sepucuk, dan Padang Sugihan,” jelas Kepala Manggala Agni Daops Sumatera XVII/OKI, Edi Satriawan.
BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Bantu Penanganan Karhutla di Sumsel
Kepala Staf Kodim 0402, Mayor Syaiful Anwar mengungkapkan, pihaknya melakukan sosialisasi keliling terkait larangan membakar hutan dan lahan di wilayah Kayuagung hingga Sirah Pulau Padang.
“Ini memang perintah dari Kasad langsung,” tukasnya.
Kemarin, Pj Gubernur Sumsel menerima audiensi Pj Bupati Muba Drs H Apriyadi Mahmud bersama Pj Sekda Muba dan jajaran.
Pj Gubernur Sumsel juga berharap penanganan karhutla di kabupaten itu terus dimasifkan. Sebab, Muba salah satu daerah yang rawan selain OKI, Ogan Ilir, dan Banyuasin.
Orang nomor satu di Sumsel itu juga berpesan agar upaya menurunkan angka kemiskinan dan stunting tetap menjadi prioritas.
Juga inflasi daerah dan berbagai proyek strategis nasional (PSN), khususnya jalan tol yang melintasi wilayah Kabupaten Muba.
Kata Fatoni, Pemprov juga terus memonitor progres peralihan listrik dari PT MEP ke PLN yang saat ini terus dikebut realisasinya.
BACA JUGA:Jarak Pandang Terbatas, Kabut Asap Karhutla Ganggu Operasional Penerbangan
“Semoga lancar dan persoalan listrik yang selama ini dihadapi oleh sebagian warga Muba dapat teratasi,” harapnya.
Terkait arahan dari Pj Gubernur, Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud mengatakan, Pemkab bersama Forkopimda dan pihak lainnya di Muba proaktif melakukan lokalisir pemadaman karhutbunlah.
“Kami juga menginstruksikan agar perangkat kecamatan hingga desa mulai kemarin (Kamis) melaksanakan salat Istisqo,” jelasnya.
Menurutnya, angka stunting di Muba turun 5 persen, dari 23 persen menjadi 17,07 persen. Tahun ini, Pemkab Muba luncurkan program BANTU UMAK yang menyasar langsung masyarakat kategori miskin ekstrem.
Ada 9.000 KK masuk kategori miskin ekstrem yang jadi sasaran program ini.