KAYUAGUNG – Media berperan serta dalam mensosialisasikan pemilu 2024. Apalagi Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mensosialisasikan pemilu masih kurang. Karenanya, Bawaslu OKI mengajak media berpartisipasi mengawal pelaksanaan pemilu 2024 mendatang.
Ketua Bawaslu OKI, Romi Maradona didampingi Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu OKI, M Kafrawi mengatakan, dalam pemilu 2024 banyak generasi Z usia 17- 41 tahun. Jumlahnya hampir 50 persen dari jumlah pemilih. ‘’Paling tinggi kalau dilihat persentasenya,"terangnya kemarin (10/10).
Lewat media diharapkan bisa mengedukasi melalui informasi jadi masyarakat bisa dicerdaskan dari berita media terkait.‘’Untuk daerah rawan pemilu, sudah dikeluarkan buku indeks kerawanan pemilu. Itu dipetakan mulai dari Aceh sampai Papua dan OKI sendiri masuk katagori kerawanan sedang,’’ katanya.
Hanya saja, lanjutnya, jika melihat pengalaman pemilu sebelumnya daerah perairan memiliki tingkat kerawanan. Apalagi 65 persen wilayah OKI merupakan perairan. ‘’Karena penyebaran distribusi logistik serta banyaknya perusahaan di sana seperti Sungai Menang dan Cengal ada juga TPS khusus. Seperti di PT OKI Pulp itu ada tujuh TPS khusus. Di pemilu 2019 lalu disitu terjadi PSU,"bebernya.
Hal ini sudah menjadi atensi pihaknya untuk langkah kedepan dalam pelaksanaan pemilu nantinya. ‘’Karena dari letak geografis di sini masuk kategori sedang,’’ ujarnya.
Terpisah, Anggota Bawaslu OKI Mamburi MH menambahkan, ini harus ada pengawasan partisipatif. ‘’Keterbatasan akses membuat mayarakat tidak pernah tahu soal sosialisasi yang sudah dilakukan. Partisipasi pengawasan dilakukan secara sukarela sebagai kewajiban akan pentingnya insan media sebagai media informasi insan media juga melakukan kontrol pengawasan jalannya pemilu,’’ katanya. (uni)