*Rapat Karhutla OPD-DPRD Hasilkan 8 Kesepakatan
*SMA/SMK Sesuaikan Jam Masuk
PALEMBANG , SUMATERAEKSPRES.ID– Dengan tingkat polusi udara yang sudah berbahaya, jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel bergerak cepat. Dengan menyediakan 3,6 juta masker yang diperuntukkan bagi masyarakat.
Hal ini terungkap dalam rapat OPD terkait dengan DPRD Sumsel di ruang Komisi V, kemarin (2/10. “Bagi masyarakat yang membutuhkan, bisa datang ke kantor kami,” ujarnya.
Dinkes menyiapkan masker sebanyak itu untuk mengantisipasi udara yang saat ini tidak sehat dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah daerah. Di mana Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) sudah melampaui angka 300. “Kami sudah membagi-bagikan masker pada 8 titik di wilayah Kota Palembang,” bebernya.
Sementara, Kepala Disdik Provinsi Sumsel, Drs Sutoko mengatakan, pihaknya tidak mewajibkan belajar daring untuk jenjang SMA/SMK. "Kita lihat wilayah masing-masing. Jam pelajaran bisa dikurangi. Jam masuk juga menyesuaikan,” imbuhnya.
Disdik mempersilakan para kepala sekolah mengambil kebijakan yang diperlukan sesuai kondisi dampak karhutla.
BACA JUGA : Selebgram yang Pilih Bakar Lahan Akui Video Viral Dirinya, Bantah Tudingan Mendukung Aksi Pembakaran Hutan“Kalau kabut tebal, bisa mengikuti edaran. Tapi bagi daerah yang tidak terkena (asap), silakan untuk mengikuti proses belajar di sekolah. Jadi tentatif," jelas Sutoko.
Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana mengatakan, dibanding bulan sebelumnya, terjadi penurunan titik panas (hotspot). Pada Agustus 8.600 hotspot. Sedangkan September 6.000 hotspot. "Mudah-mudahan Oktober ini turun terus," katanya,
Harapannya, kondisi tahun ini tidak separah bencana asap 2015 lalu. Saat itu, karena dampak El Nino tercatat lebih dari 27 ribu hotspot di Sumsel.
BACA JUGA : Kecoh Wartawan, Yoan Lewat Pintu Belakang Gedung Subarkah Polda Sumsel dan Ucapkan Terima Kasih“Nanti 5 Oktober 2023 akan diadakan rapat karhutla lagi,” tambahnya. Tentu saja bersama Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni.
"Sumsel saat ini sedang tidak baik-baik saja. Apalagi hari ini (kemarin) tingkat pencemaran udara sudah menyentuh angka 346 ," kata Syaiful Padli, wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel.
Dalam pertemuan OPD terkait dengan DPRD Sumsel kemarin, menghasilkan delapan kesepakatan. Pertama, memberikan penyadaran kepada masyarakat tentang karhutla dan melibatkan masyarakat dalam penanggulangan di lapangan.
Kedua, mengutamakan proses pencegahan sebelum penanganan. Selanjutnya, Disdik Sumsel agar segera membuat pemetaan SMA/SMK yang terdampak karhutla. Masuk sekolah pukul 08.30 WIB dan pulang maksimal 14.30 WIB.