*Kurangi Aktifitas di Luar Rumah
LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID – Beberapa hari ini suhu di Kabupaten Musi Rawas-Lubuklinggau dan Muratara (MLM) mencapai 36-37 derajat celcius. Informasinya, peningkatan cuaca ekstrem mulai dirasakan masyarakat MLM, Kamis (28/9) sekitar pukul 14.00 WIB.
Menyikapi hal itu, Kepala Dinas kesehatan Muratara, Tasman membenarkan jika adanya peningkatan suhu ekstrem di wilayah Muratara. "Memang informasi yang kami dapat, peningkatan suhu ini akibat terpaan el nino. Suhu meningkat lebih dari 30 derajat celsius, dan kami sudah mengeluarkan imbauan dan surat edaran untuk masyarakat," katanya.
Masyarakat di Kabupaten Muratara, diminta tetap waspada dan selalu menjaga kondisi kesehatan tubuh. "Tetap menjaga PHBS, perbanyak minum dan menggunakan masker. Hindari paparan langsung terlalu lama dengan panas matahari," bebernya.
Untuk kondisi kesehatan, lanjutnya, saat musim kemarau paling banyak di dapati kasus tubuh drop, dehidrasi, ISPA, pneoumia, diare, konjutivitis dan peredaran jentik nyamuk yang bisa mengakibatkan penyakit Demam berdarah.
"Kita sudah keluarkan surat edaran ke Puskesmas agar mengajak warga tetap menjaga kebersihan lingkungan. Jangan sampai beredar penyakit deman berdarah (DBD)," tutupnya.
Senada, Kadinkes Kota Lubuklinggau Erwin Armaeidi, mengatakan pihaknya mengimbau agar warga Lubuklinggau tetap menjaga kesehatan tubuh dan menghindari paparan matahari secara langsung. "Sarannya perbanyak minum dan tetap mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung air seperti buah buahan," tegasnya.
Kadinkes Kabupaten Mura, dr Maya saat dikonfirmasi membenarkan adanya prningkatan suhu Ekstrem di wilayah Kabupaten Mura. "Banyak banyak minum air putih dengan suhu normal. jangan minum es. Diusahakan memakai sun screen jika aktivitas luar ruangan. Sebaiknya tidak keluar rumah jika tidak penting," tegasnya singkat.
Ia meminta masyarakat tetap mejaga kesehatan dan jangan berada diluar ruangan dalam waktu yang lama. Untuk suhu di Kecamatan Muara Beliti sendiri saat ditengah hari mencapai puncak 36 drajat celsius. Sedangkan kota Lubuklinggau juga sama di posisi 36 drajat celsius dan di Kabupaten Muratara suhu puncak mencapai 37 drajat celsius.
Zaenal warga di Kecamatan Rupit, Muratara menuturkan, saat beraktivitas siang hari kulit tubuhnya terasa panas dan terbakar. "Klo idak pakai helem waktu bemotor, pusing kepala terasa retak, Kulit ini rasonyo tebakar panas di luar pans jugo di dalam," ujarnya. (zul)