PALEMBANG - Kehadiran Kelenteng Wie Leng Keng di Jl Bambang Utoyo menambah sejarah panjang tempat ibadah dengan ornamen indah di Kota Palembang. Ketua Dirjen Agama Buddha, Drs Supriyadi MPd mengatakan, keberadaan Kelenteng Wie Leng Keng diharapkan semakin meningkatkan kerukunan antar-umat beragama serta memperkuat iman dan takwa. Ini langkah penting dalam mendukung keragaman agama di Indonesia. Perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Drs H Imron Wasidi mengatakan, bangunan ini sebagai tempat ibadah yang indah dan dapat menjadi tujuan wisata rohani bagi banyak orang.
“Kelenteng Wie Leng Keng juga bisa menjadi salah satu destinasi wisata religi yang terkenal di Palembang,” tuturnya.Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmat Wibowo menyampaikan kesan pertamanya dengan kelenteng ini. Keindahan bangunannya bukti kompaknya masyarakat mendukung pembangunannya. Pembangunan Kelenteng Wie Leng Keng membutuhkan waktu sekitar 5 tahun untuk menyelesaikan detailnya. "Proses ini mencerminkan semangat kebinekaan Indonesia yang patut diapresiasi.
Terima kasih kepada umat kelenteng yang telah mempertahankan semangat kebhinekaan," katanya.Dalam acara itu turut dilakukan penyerahan beras sebanyak 33 ton sebagai bentuk kebahagiaan untuk tetangga. Terpisah, Hikawantan, Dewan Pembina Kelenteng Wie Leng Keng mengungkapkan pembangunan mengalami hambatan selama tiga tahun karena pandemi, tetapi berkat dukungan masyarakat dan urunan dana, akhirnya pembangunannya dapat diselesaikan. Saat ini Kelenteng Wie Leng Keng masih terus mengembangkan sarana parkir untuk kenyamanan pengunjung. Semoga kelenteng ini menjadi tempat yang berarti bagi masyarakat Palembang dan menjadi simbol kerukunan antar-umat beragama di Indonesia. Ketua KWie Leng Keng, Arifin berterima kasih dengan hadirnya Dirjen Agama Buddha, Supriyadi, Kapolda Sumsel Irjend A Rachmat Wibowo, Kakanmenag Sumsel Syafitri Irwan, Kapolrestabes KBP Haryo Sugihartono, serta pejabat lain dan masyarakat umum. (iol/fad/)
Kategori :