SUMATERAEKSPRES.ID - Perpustakaan merupakan pusat pembelajaran seumur hidup dan literasi menjadi gaya hidup masyarakat di era digital saat ini.
Pengembangan perpustakaan telah diarahkan untuk dapat mendukung seluruh aktivitas masyarakat.
Semua itu dapat terlaksana apabila didukung tenaga perpustakaan dan pustakawan yang unggul dan berstandar nasional perpustakaan (SNP).
Berangkat dari hal, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui Dinas Perpustakaan (Dispustaka) Provinsi Sumsel menggelar Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Tenaga Perpustakaan dan Pustakawan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2023.
Kegiatan dilaksanakan di Room Mahameru Hotel Swarna Dwipa Palembang dari tanggal 13 s.d. 15 September dengan menghadirkan narasumber Dr. M. Nasir Nata (Widyaiswara Utama dari BPSDMD Prov. Sumsel), Dr. Mulyadi (Dosen Ilmu Perpustakaan UIN Raden Fatah), Komarudin, M.Pd. (Kepala Pusat Pengembangan Jurnal dari UIN Raden Fatah Palembang) dan Dian Susilastri, M.Hum. (Peneliti Muda dari BRIN).
Kegiatan Bimtek dibuka Kepala Dispustaka Provinsi Sumatera Selatan, Fitriana, S.Sos, M.Si. Dalam sambutannya, Fitriana mengatakan Pustakawan dan tenaga pengelola perpustakaan merupakan influencer maupun agen perubahan dan motor penggerak yang menghidupkan dan membangun budaya gemar membaca maupun budaya literasi masyarakat, khususnya pustakawan yang bertugas di Dinas Perpustakaan Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Untuk mewujudkan hal itu, pustakawan dan tenaga pengelola perpustakan harus memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang perpustakaan.
"Oleh karena itulah dalam rangka meningkatkan kemampuan pustakawan dan tenaga pengelola perpustakaan dalam hal pelaksanaan penelitian/kajian/survei,
Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan menyelenggarakan Bimtek Peningkatan Kapasitas Pustakawan dan Tenaga Perpustakaan ini," ungkapnya.
Selain itu, tambah Fitriana, pustakawan dan tenaga pengelola perpustakaan harus memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap berbagai permasalahan di bidang perpustakaan yang ada di masyarakat.
Pustakawan dan tenaga pengelola perpustakaan harus membuat Daftar Inventaris Masalah kemudian melakukan penelitian/kajian/survei sehingga diperoleh solusi dan saran rekomendasi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
"Melalui Bimtek ini diharapkan para peserta mampu melaksanakan penelitian dan kajian serta survei di bidang perpustakaan.
Bukan hanya kajian minat baca atau IPLM saja, melainkan juga topik-topik lainnya yang merupakan fenomena atau permasalahan yang terjadi di dunia perpustakaan, baik di wilayah kabupaten / kota, provinsi, nasional, regional, maupun internasional," Pungkasnya.
Senada, salahsatu narasumber kegiatan, Dr. Mulyadi, Dosen Ilmu Perpustakaan UIN Raden Fatah menambahkan, melalui kegiatan ini kita ingin mengubah stigma yang ada di masyarakat bahwa perpustakaan itu bukan hanya mengenai buku, namun ada hal yang lebih dari itu.
"Kita ingin para pustakawan ini dapat menulis buku. bahkan kita menginginkan salahsatu tupoksi mereka ini penelitian dalam pengembangan profesi.
Kegiatan ini merupakan suatu gebrakan yang bagus sekali sehingga pustakawan ini nantinya kita harapkan dapat meningkatkan pengembangan dan pengetahuan sehingga dapat menghasilkan sebuah karya," tukasnya.