*Bertambah, Luas Karhutla Sumsel 1.539 Hektare
OGAN ILIR, SUMATERAEKSPRES.ID – Kebakaran hebat yang terjadi Jumat (18/8) malam hingga sabtu pagi di kanan dan kiri jalan tol jadi bahan evaluasi bersama.
Sebab, asap yang timbul mengganggu kenyamanan bahkan keamanan pengendara yang melintas. Juga menyumbang polusi udara.
PT Hutama Karya (HK) selaku pengelola Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) meningkatkan koordinasi dengan semua pihak terkait.
Baik Manggala Agni, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, serta pemerintah daerah (pemda).
“Kami koordinasi dengan semua pihak terkait untuk menindaklanjuti kasus karhutla yang terjadi di pinggiran Tol Palembang-Indralaya.
Agar segera dapat dipadamkan dan tak lagi menimbulkan asap,” terang Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan HK, Tjahjo Purnomo.
BACA JUGA : Petakan 6 Titik Rawan Terbakar Sepanjang TolTjahjo menambahkan, dari hasil investigasi lapangan, ada 6 titik rawan karhutla di sepanjang tol Palembang-Indralaya. Yakni kawasan Km 01, Km 03, Km 06, Km 12, Km 16 dan KM 17+800.
“Jaran titik api kurang lebih 500-800 meter dari main road,” bebernya. Untuk pemadaman api, Hutama Karya telah menyiapkan kendaraan tangki air dan tim pemadam. Juga menyiapkan hydrant sebagai sumber air di gerbang tol serta alat manual gebyok pemukul untuk menghalau api masuk ke main road.
“Kami juga dibantu kendaraan pemadam tambahan dan pemadaman lewat udara dengan helikopter water bombing oleh BNPB, BPBD dan Manggala Agni serta bantuan water cannon dari kepolisian,” bebernya.
Dari sisi pengamanan lalu lintas dan perambuan, Hutama Karya mengantisipasi itu dengan melakukan menyiagakan 24 jam seluruh personel yang ada.
“Mulai dari personil dan armada rescue, patroli hingga ketertiban dan keamanan (Kamtib) siaga. Sehingga ketika terjadi karhutla, mereka langsung meluncur ke lokasi kejadian,” tambahnya.
Kalaksa BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmat menyebut total luasan lahan yang terbakar akibat karhutla di OI mencapai 131 hektare sejak Januari-Agustus 2023 ini.
"Satgas pemadam karhutla selalu stand by. Untuk hari ini (kemarin), sampai sore belum ada laporan kejadian karhutla lagi," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Manggala Agni Daops XVII OKI, Edi Satriawan mengatakan, kemarin tidak terdeteksi ada karhutla.
Tapi pihaknya tetap waspada. “Kalau untuk kendala pemadaman darat sejauh ini selain medannya, juga lokasi sumber air yang jauh,” bebernya.
Ia mencontohkan, terbakarnya lahan gambut di Desa Deling, Kecamatan Pangkalan Lampam.
“Kami membutuhkan waktu sampai 10 hari untuk melakukan pemadaman,” imbuhnya.
Dari pantauan laman https://sipongi.menlhk.go.id/ , ada puluhan hotspot kategori medium di wilayah Sumsel. Sebarannya, Lahat 19 titik, Muba 17 titik, Ogan Ilir 17 titik, OKU 5 titik, OKI ada 16 titik, Banyuasin 6 titik dan Muara Enim 1 titik.