MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Mati lampu dan hilang sinyal masih menjadi penyakit kronis pelayanan publik bagi masyarakat Muratara.
Dalam satu hari gangguan arus aliran listrik di wilayah ini bisa mencapai puluhan kali.
Dewi, warga Kecamatan Rupit mengatakan, jika gangguan aliran listrik dan hilang sinyal telekomunikasi bisa mencapai 10 kali dalam satu hari.
‘’Listrik mati sebentar sinyal telekomunikasi langsung hilang, selalu begitu hampir setiap hari. Kadang dalam satu hari gangguan itu bisa sampai 10 kali," keluhnya.
Dikatakannya, kebutuhan akan aliran listrik menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat. ‘’Sehingga mau tidak mau harus dipenuhi semaksimal mungkin,’’ ujarnya.
Bupati Muratara, H Devi Suhartoni tidak menampik terkait seringnya gangguan aliran listrik dan sinyal komunikasi yang dikeluhkan warga.
‘’Saya sudah telponan sama PLN. Saya minta PLN segera atasi ini agar Muratara kembali normal," katanya.
Informasi hasil rapat dengan pihak PLN memang didapati sejumlah kendala.
"Beban PLN yang ke Muratara banyak masuk ke Sukamana, Masih banyak kayu sepanjang jalur dari Linggau ke Mura perbatasan Muratara belum dipotong, di Muratara banyak kayu jugo," katanya.
Bupati meminta, jalur Muratara khusus dan tidak digabung ke wilayah lain, karena arus ke Karang Dapo, Nibung, Rawas Ilir dan Ulu Rawas, tidak banyak beban.
"Untuk masyarakatku, saya terus koordinasi dengan PLN agar pelayanan PLN menjadi andal.
Sekarang PLN sudah nambah tenaga 20 orang untuk perbaikan dan saya pinjamkan mobil sky lift untuk perbaikan perbaikan yang diperlukan," pungkasnya. (zul/)