Pernah Jual Boneka, Sukses dengan Wejangan ‘Lima Tangan’

Rabu 09 Aug 2023 - 22:12 WIB
Reporter : Muhajir Sumeks
Editor : Muhajir Sumeks

*Hendra Susanto, Wong Kito yang Jadi Wakil Ketua BPK RI

Karier Dr Hendra Susanto ST MEng MH CFrA CSFA CIAE CGCAE CertDA di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, semakin bersinar. Wong Kito ini mendapat amanah baru, dipercaya sebagai wakil ketua BPK RI ANDRI IRAWAN - Palembang Sumpah jabatan diucapkan Hendra Susanto. Alumni Teknik Sipil Universitas Sriwijaya (Unsri) itu resmi mengemban amanah menjadi wakil ketua BPK RI, Jumat (4/8) lalu. Ketua Mahkamah Agung (MA) RI Prof Dr H Muhammad Syarifuddin SH MH memandu pengucapan sumpah jabatan tersebut. Bertempat di Gedung MA RI. Hendra Susanto menggantikan Dr Agus Joko Purnomo SSt MAcc Ak CA, yang habis masa jabatannya.
“Saya berharap dengan amanah baru sebagai Wakil Ketua BPK RI ini, bisa membawa BPK RI menjadi lebih baik dan semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia,” ucap Hendra, pria kelahiran Lahat, 14 September 1972.
Dengan jabatan barunya ini, Hendra akan berduet dengan seniornya di Fakultas Teknik Unsri dalam memimpin BPK RI. Sebab Ketua BPK RI, Dr Isma Yatun MT CSFA, adalah alumni Teknik Kimia Unsri Tahun 1989. Sedangkan Hendra, alumni Teknik Sipil Unsri Tahun 1992. Hendra Susanto, sebelumnya Pimpinan VII BPK RI sejak 2022 lalu. Melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, terhadap Kementerian BUMN, BUMN dan anak perusahaannya, SKK Migas, sserta lembaga terkait. Sebelumnya, dia Pimpinan I BPK RI. Melakukan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, untuk Kemenko Polhukam, Kemenlu, Kemenkumham, Kemenhan, Kemenhub, Kejaksaan RI, POLRI, BIN, BNN, dan BMKG. Selanjutnya juga kepada Lemhanas, Wantanas, Badan Siber dan Sandi Negara, Komnas HAM, KPK, KPU, Basarnas, BNPT, Bawaslu, Bakamla, serta lembaga terkait. Terpilih pada periode 2019-2022 itu, Hendra Susanto satu- satunya dari kalangan profesional. Bukan politisi. Meski berkarier banyak menghabiskan waktu di ibu kota, namun Hendra Susanto tidak lupa kampung halaman. Setiap jelang bulan Ramadan, dia selalu ziarah ke makam ayahnya. Almarhum H Malian, di tempat pemakaman keluarga Desa Muara Penimbung, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Provinsi Sumsel. Apalagi ibunya, Hj Masnah, masih tinggal di rumahnya Kota Palembang. Tepatnya Jl KH Wahid Hasyim, Lr Berdikari, RT 25, Kelurahan 1 Ulu, Kecamatan SU I. Istrinya, Hediana, juga orang Palembang. “Rumah mertuo di Way Hitam,” ungkap Hendra, yang jago main tenis meja, dan olahraga menembak, serta sepak bola. Pria berwajah oriental itu juga membantu perluasan dan renovasi Masjid MajMaus Salam, tak jauh dari rumah ibunya. Mengabdi kepada almamater, juga dilakoninya. Menjadi dosen dengan perjanjian kerja, pada Fakultas Ekonomi Unsri. Kerap mengajar secara daring. Jika pulang ke Palembang, dia selalu disambut Prof Dr Taufiq Marwa SE MSi. Tetangga sekaligus teman masa kecilnya. “Alhamdulillah, rektor baru. Semoga amanah,” ucap Hendra Susanto, Senin (7/8), mengomentari terpilihnya Prof Dr Taufiq Marwa SE MSi, sebagai Rektor Unsri untuk periode 2023-2027. Melihat kilas balik ke belakang, jabatan Wakil Ketua BPK RI yang diembannya kini tak lepas dari kerja kerasnya. Kepada Sumatera Ekspres, Hendra Susanto pernah bercerita. Mereka bukanlah dari keluarga orang mampu. Ayahnya  seorang PNS, yang mempunyai 6 orang anak. Tugas ayahnya pun berpindah-pindah. Makanya Hendra sebagai anak ke-5, lahirnya di Kabupaten Lahat. Namun kemudian pulang ke Palembang lagi. Hendra kecil kala itu menempuh pendidikan di SDN 52 Palembang, lanjut SMPN 31  Palembang, kemudian SMAN 9 Palembang. Semasa sekolah dia sering bermain di bawah Jembatan Ampera. Tahun 1992 diterima di Unsri. Masuk jurusan Teknik Sipil. Awal-awal kuliah, dia sempat nyambi kerja sebagai penyiar di TVRI Sumsel. Untuk mencari uang tambahan. “Cuma setahun, aku disuruh fokus dan harus fokus kuliah,” kenangnya. Mengenyam bangku kuliah 4,5 tahun, setelah menyandang gelar Sarjana Teknik (ST) tahun 1997 dia merantau ke Jakarta. Hendra menyebut, tidak mudah awalnya saat baru 1-2 tahun bekerja di BPK RI. Dia sempat jualan laptop, untuk sesama pegawai BPK. Kemudian, di hari libur sampai jualan boneka. Tak lain untuk mencukupi kebutuhan hidup di Jakarta, dan masa depannya. “Sedih rasonyo, kalo inget itu. Tapi kalo dak cak itu, idak pacak beli barang anter-anteran, untuk melamar ayuk kamu (baca: istrinya,red),” tuturnya sambil tersenyum. Semangatnya dilecut oleh kepala BPK di kantornya saat itu. Hendra dapat wejangan, gapai sukses dengan ‘lima tangan’. “Kato beliau itu, kalo nak berhasil itu harus punyo limo tangan. Pertamo, jabat tangan, kalo ketemu uwong salaman, kenalan,” kenang Hendra. Kedua, ringan tangan. Bantu orang dengan ikhlas, walau kamu tidak punya apa-apa. Ketiga, buah tangan. Maksudnya bukannya oleh-oleh, tapi prestasi kerja. Jika ’ketiga tangan’ itu sudah dilakukan, maka akan mudah mendapatkan tangan yang keempat. Yakni, tanda tangan. “Tapi ado sikok yang idak boleh kau tinggalke, garis tangan (tangan kelima). Semua yang dilakukan (keempat tangan itu), tidak akan terjadi tanpa ada garis tangan,” ujarnya memotivasi. “Nah, tapi kalo segalo gawe idak dilakuke, lokak dapat tangan yang keenam. Apo itu? Keno tangan,” ujarnya sambil bergurau. Dia sendiri setelah menyelesaikan Strata 1 (S-1) dari Teknik Sipil Unsri, terus memperbanyak ilmunya. Kemudian, mengambil S2 jurusan Integrated Urban Engineering di International Institute of Infrastructure, Hydraulic and Environmental Engineering (IHE) di Delft, Belanda. Kemudian juga S2 jurusan Hukum Bisnis, di Universitas Gadjah Mada (UGM). Usai menyelesaikan S2, baru melanjutkan S3 jurusan Ekonomi Bisnis di Universitas Padjajaran, Doktor Kajian Digital Forensik. Dia pernah mengulas, tidak sedikit orang asal Sumsel yang menduduki jabatan penting di Jakarta. Mendagri Tito Karnavian asal Palembang. Ketua KPK RI Firli Bahuri asal Kabupaten OKU yang besar di Palembang. Atasannya kini, Isma Yatun juga kelahiran Kota Palembang. Sedangkan Hendra Susanto sendiri lahir di Lahat dan besar di SU I, Palembang. “Kato uwong tu, ’PLN’. Palembang Lagi Naek. Tapi naeknyo itu atas prestasi masing-masing,” pungkasnya. (*/)
Tags :
Kategori :

Terkait