SUMATERAEKSPRES.ID - Dulu, orang tua selalu melarang anaknya makan sebelum mandi. Konon kabarnya tidak baik untuk kesehatan.
Mandi setelah makan disebut akan berdampak pada saluran pencernaan dan memicu kram perut. Bahkan, banyak juga yang ditakuti-takuti dengan mandi habis makan bikin perut jadi buncit. Benarkah?
Dokter spesialis anak Nugroho Ardi Santoso dalam laman Instagram @ardisantoso menuturkan, mandi setelah makan tidak berdampak seperti yang dibicarakan banyak orang.
“Belum ada penelitian yang terkait pengaruh bahayanya mandi setelah makan, dan tidak ada keterkaitan soal pencernaan,” ungkapnya.
Hanya saja, kata dr. Nugroho Ardi Santoso, mandi setelah makan memicu masalah terkait suhu badan, suhu ruangan, dan lingkungan.
"Semua itu tergantung pada cara dan kebiasaan mandi seseorang," ujarnya.
Lalu Kapan Waktu yang Tepat untuk Mandi Setelah Makan? Melansir laman Livestrong, mandi setelah makan menyebabkan perut kram atau gangguan pencernaan, jika menggunakan air panas.
Itu pun mandi dilakukan jarak waktu mandi dengan makan sangat berdekatan. Hal itu lebih pada hubungan suhu air yang dapat memengaruhi aliran darah di tubuh.
Seorang ahli gastroenterologi Elena Ivanana menyarankan, jika ingin mandi setelah makan harus menyesuaikan dengan suhu yang netral.
"Mandi air dingin mengejutkan sistem dan menyempitkan pembuluh darah ke kulit.
Sementara mandi air panas membuka pembuluh darah ke kulit," ungkapnya.
Jika suhu netral akan memiliki efek yang lebih kecil pada pengalihan aliran darah.
Elena Ivanana menyarankan, jika ingin mandi setelah makan, maka jarak waktunya sekitar 20 menit hingga satu jam.
Apabila mandi dilakukan dalam jangka waktu yang dekat setelah makan, dan suhu air dingin atau panas bisa memengaruhi kondisi tubuh seseorang.
Hal ini dipengaruhi ketika mengonsumsi makanan, suhu tubuh akan meningkat. Darah bergerak menuju organ pencernaan. (jp/in)