Kebakaran Hutan dan Lahan Meningkat Tajam Akibat Aksi Manusia, BPBD Siaga Total MUARA ENIM, SUMATERAEKSPRES.ID - Kabupaten Muara Enim dihadapkan pada masalah serius yaitu kebakaran lahan, dimana 99 persen kebakaran ini terjadi akibat kesengajaan dan kelalaian manusia. Fakta ini menuntut upaya bersama dari berbagai pihak untuk menangani situasi ini dengan sungguh-sungguh karena jika sudah terjadi, penanganannya akan jauh lebih sulit. Sekretaris Daerah Kabupaten Muara Enim, Ir Yulius Msi, menekankan pentingnya kerja keras dari semua sektor terkait untuk menangani kebakaran hutan dan lahan ini. Wilayah kehutanan menjadi fokus utama dalam pencegahan karhutla, dan pemerintah daerah memiliki peran penting dalam Area Peruntukan Lain (APL). Yulius menekankan pentingnya menyamakan persepsi terkait karhutla ini agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Abdurrozieq Putra ST MT, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muara Enim, memaparkan bahwa beberapa daerah di kabupaten tersebut rawan terjadi karhutla. Bagian utara seperti Gelumbang, Muara Belida, dan Sungai Rotan, serta bagian tengah seperti wilayah Gunung Megang, Benakat, dan Rambang menjadi area rawan. BACA JUGA : Segera Daftar! PT Djarum Buka Lowongan Kerja Menarik di Berbagai Posisi Data terbaru mencatat 63 titik hotspot selama Januari hingga Juni 2023, dengan luasan mencapai 25 hektar. Meskipun angka ini menurun dari tahun sebelumnya, di mana ada 163 titik hotspot pada periode yang sama di tahun 2022, penurunan tersebut dapat teratasi melalui upaya waterbombing dan kehadiran hujan yang membantu membuat lahan menjadi basah. Melihat prakiraan BMKG bahwa curah hujan akan menurun di bulan Agustus, BPBD mengingatkan untuk mempersiapkan langkah-langkah penanganan karhutla. Penurunan curah hujan dapat meningkatkan potensi kebakaran, oleh karena itu, langkah pencegahan harus lebih gencar agar bencana tersebut tidak terjadi.
Kategori :