Alzheimer dan Demensia, Apa Bedanya?

Minggu 16 Jul 2023 - 19:34 WIB
Reporter : Edi Purnomo
Editor : Edi Purnomo

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID- Para lansia kerap dikaitkan dengan pikun. Menurut Dr. Rini Nindela, Sp.N,M.Kes Dokter Spesialis Neurologi KSM Neurologi Rumah Sakit Dr Mohammad Hoesin mengatakan,  demensia atau pikun dalam dunia kedokteran sebenarnya adalah suatu penyakit gangguan fungsi kognitif.

“Kalau kognitif itu arti sebenarnya luas. Ada daya ingat, kemampuan kita konsentrasi disitu, kemudian fungsi bahasa kita,

bagaimana kita menjalankan hidup sehari-hari, menghitung, berpikir itu sebetulnya dipayungi oleh fungsi kognitif," ujar

Dokter Rini pada acara bulan kesadaran Alzheimer dan kesehatan otak dengan topik Kenali Demensia, Kenali Alzheimer.

Lanjut dia, pada demensia fungsi-fungsi ini terganggu. Namun, di demensia ini ciri yang paling mencolok adalah penurunan daya ingat maka sering disebut pikun.

"Alzheimer sendiri pada orang-orang Alzheimer ada terjadi perubahan struktur pada otaknya,

sel-sel otaknya nah itulah yang membuat dia menjadi lupa-lupa tadi, jadi memang kalau kita lihat di mikroskop sel otak orang alzheimer sama sel otak kita yang sehat nah itulah yang membuat dia jadi lupa-lupa susah konsentrasi secara umum seperti itu gambarannya," ujarnya

Katanya, Demensia seperti ini banyak,  bukan hanya penyakit alzheimer saja.

Oleh karena itu dikenali demensia secara umum termasuk juga alzheimer karena memang sebenarnya banyak kasus penyakit alzheimer yang  terjadi di kalangan masyarakat hanya saja sebagian besar tidak terdeteksi.

" Karena tadi masyarakat menganggap pikun itu ya udah karena tua saja gitu nggak apa-apa padahal pikun itu penyakit gitu kan kadang-kadang sudah terlambat untuk penanganannya,"terangnya

Lantas apa perbedaan antara Alzheimer dan demensia? Dia mengatakan, penyakit alzheimer ini sebetulnya sub atau tipe dari demensia.

Karena, demensia sendiri banyak macamnya misalnya demensia karena sakit stroke bisa jadi pikun juga.

"Kemudian penyakit Parkinson nah itu bisa pikun juga, kemudian orang yang trauma kepala misalnya terbentur kan, kecelakaan berat sampai tidak sadar berapa bulan kemudian jadi

pikun bisa juga gitu istilah besarnya adalah demensia tapi nanti ada anak-anak nya lagi jenis-jenisnya lagi nah alzheimer ini salah satunya seperti itu jadi demensia itu umumnya alzheimer itu khususnya,"paparnya

Selain faktor karena penyakit stroke dan trauma di kepala, apakah alzheimer dapat terjadi karena faktor genetik atau keturunan?

Dia menjelaskan  penyakit demensia bisa terjadi karena banyak faktor tapi kalau alzheimer sendiri penyebab bisa karena genetik.

"Tapi bukan berarti semuanya diturunkan dari orang tua, ada tipe-tipe ini.

Umumnya kalau yang kenanya anak muda bisa, usia sekitar 30-40 tahun ada tapi itu jenis yang diwarisi maksudnya, didapat dari orang tua.

Biasanya Alzheimer ini diatas 65 tahun, tapi ada jenis kenanya d iusia muda nah yang kena diusia muda ini biasanya diwarisi orang tua atau genetik.

Tapi kalau yang tua nggak juga bisa sporadis maksudnya, siapa saja bisa kena dalam gennya ada," jelasnya lagi

Menurutnya bila dilihat berdasarkan usia seseorang, usia tua lebih beresiko terkena demensia.

Sebab proses degenerasi otak makin lama makin menua seiring bertambahnya umur. "Tapi dia ini menua, ini tidak normal, tidak sehat. Patologis kalau bahasa kami orang tua memang lupa-lupalah  sedikit

. Tapi nanti ingat lagi atau kita kasih clue sedikit langsung ingat sendiri. Nah, tapi kalau orang Alzheimer ini,  makin lama makin lupa bahkan makin parah.

Bahkan kadang-kadang sampai malam-malam tuh bangun ngoceh-ngoceh sendiri, gak inget sama keluarganya pada akhirnya nanti ngompol di tempat tidur.

Biasanya yang memang paling sering populasi tua atau lansia yang paling beresiko untuk kena,"ujarnya.

Demensia bukan hanya menyerang orang lansia, ujarnya. Namun, orang muda bisa terkena penyakit demensia juga namun dengan faktor-faktor pencetus yang lain misalnya dia pernah kena stroke. "Usia 50-an sudah kena stroke.

Nah, orang yang kena stroke lebih rentan untuk kena pikun tadi jadi kalau orang sehat mungkin untuk jadi pikun kemungkinan nya cuma berapa persen.

Tapi kalau kena stroke besar sekali peluangnya bisa dalam 3-6 bulan kemudian bisa jadi pikun udah mulai menunjukkan gejala-gejala lupa,"tutupnya. (nni/lia)

Tags :
Kategori :

Terkait