*Air Menghitam, Sebarkan Bau Menyengat
PRABUMULIH - Warga Kota Prabumulih khususnya yang tinggal di pinggiran sungai Kelekar dihebohkan dengan pemandangan sungai kelekar yang tak biasanya.
Sungai ini berwarna hitam kecoklatan, Minggu (9/7) pagi.
Dimulai dari Kelurahan Karang Raja - Kelurahan Majasari tumpahan minyak itu juga mengalir hingga ke Kelurahan Gunung Ibul, Prabumulih Timur, Kota Prabumulih.
"Pagi - pagi terkejut liat sungai banyak minyak, warna hitam menggumpal. Ada di beberapa titik," ungkap warga sekitar.
Tumpahan minyak tersebut, juga menimbulkan bau minyak yang sangat menyengat. "Baunyo nyengat nian, menusuk hidung," keluh Siti, warga Majasari.
Lurah Karang Raja, Kecamatan Prabumulih Timur, Leliana Santika langsung meninjau lokasi yang dialiri tumpahan minyak tersebut.
"Pagi ini saya mendapatkan laporan dari warga yang melaporkan sungai sudah tercemar limbah minyak mentah.
Sepertinya berasal dari kelurahan sebelah dan cukup menimbulkan bau menyengat dan ikan juga banyak yang mengambang," sebutnya.
Ditanya berasal dari mana minyak tersebut? Leliana mengaku, sepertinya limbah tersebut merupakan minyak mentah yang mengalami kebocoran namun pihaknya sendiri belum tahu berasal dari mana.
"Dari kelurahan kami segera melaporkan ke atasan kami untuk dilakukan investigasi lebih lanjut dan apabila ada kerugian akan didata," jelasnya.
Sementara itu, Camat Prabumulih Selatan, Sukarno SH menuturkan ada kebocoran pipa milik PT Pertamina di wilayah Kelurahan Majasari kecamatan Prabumulih Selatan. Menurutnya kebocoran tersebut sudah langsung ditangani oleh pihak Pertamina.
"Ya ada kebocoran di RT 6 RW 2 Kelurahan Majasari," kata Sukarno.
Tumpahan minyak tersebut juga diketahui, dari pipa yang ada di depan rumah warga. "Pipa pas depan warung dan rumah warga," sambungnya.
Terpisah, PT Pertamina EP Prabumulih Field langsung melakukan penanganan sigap atas insiden minyak mentah mengalir di sungai Kelekar.
Segera setelah mendengar kabar tersebut, tim PT Pertamina EP Prabumulih Field langsung turun ke lapangan untuk mengetahui penyebab terjadinya tumpahan tersebut.
Tim dengan sigap melakukan penanganan dengan menyetop pemompaan pipa migas, melakukan pengecekan aliran crude oil dan memasang pembatas aliran agar tidak mengalir lebih luas sembari paralel melakukan perbaikan terhadap titik kebocoran.
Head of Comrel & CID Zona 4, Tuti Dwi Patmayanti, mengatakan dalam penanganan kebocoran tersebut tim Prabumulih Field telah melaporkan dan berkoordinasi dengan Kelurahan setempat, DLH Kota Prabumulih serta dibantu dengan melibatkan masyarakat disekitar lokasi kejadian. "
Terkait penyebab kejadian sedang dilakukan investigasi sembari tim fokus pada penanganan insiden" ujarnya.
Tuti juga mengapresiasi atensi masyarakat sekitar yang dengan sigap melaporkan dan turut membantu penanganan insiden di lapangan.
"Hal seperti ini kami sangat upayakan untuk tertanggulangi dengan cepat dan tepat dan kami juga berterima kasih kepada masyarakat yang sudah berkoordinasi dengan baik kepada kami serta dukungan pihak kelurahan terkait insiden ini.
" tukas Tuti sembari mengharapkan dukungan semua pihak agar insiden segera dapat ditangani dan produksi migas dapat kembali disalurkan sehingga mendukung pencapaian target produksi migas nasional. (chy)