MURATARA – Truk muatan batu bara semakin marak melintas di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Muratara. Kendaraan ini melintas sore hingga malam hari.
Warga pun mengeluhkan kondisi ini. Pasalnya, tak jarang truk dari arah Provinsi Jambi-Bengkulu itu, melakukan konvoi yang menyulitkan pengguna jalan lainnya.
‘’Kalu jam 4 sore mulai banyak truk batu bara yang lewat di Jalinsum. Sering konvoi itu yang meresahkan pengendara lainnya," ujar Iwa, pengguna Jalinsum.
Dia mengaku, sering kali konvoi truk muatan batu bara itu mencapai puluhan unit. Sehingga sulit dipotong pengguna jalan lainnya.
"Apolagi kalau truk itu makan jalur duo, yang di belakang idak biso lewat," timpalnya.
Saat ini sudah ada aturan jelas, jika truk muatan batu bara dengan muatan tidak diperbolehkan melintasi jalan umum.
"Tapi di lapangan masih banyak truk batu bara yang pakai jalan umum. Itu mengganggu penggendara lainnya seperti mobil, bus AKAP maupun pengendara motor," timpalnya.
Berdasarkan hasil rapat kerja Komisi V DPR RI pada Maret 2023, Komisi V DPR RI meminta Kementerian PUPR,
Kementerian Perhubungan, Kementerian Dalam Negeri bersama pemerintah provinsi menutup jalan nasional bagi angkutan pertambangan batu bara sesuai dengan peraturan perundang-undangan. ‘
’Dalam UU Minerba, truk batu bara diwajibkan menggunakan jalur khusus,’’ ujar Abdul Azis, pengamat hukum di wilayah Mura-Lubuklinggau-Muratara (MLM).
Jika masih ada truk muatan batu bara melintas di jalan umum, otomatis mereka sudah melanggar UU Minerba.
Ini bisa dilakukan penindakan oleh pihak penegak hukum.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perhubungan Muratara, Syukur melalui Kabid LLAJ Sopian mengaku belum bisa menanggapi maupun merespons langsung masalah itu,
"Saat ini saya lagi menyopir mobil dan belum bisa menanggapi itu, nanti saja dikontak lagi. Ini takutnya hilang fokus karena lagi bawa mobil," katanya singkat. (zul/)