Keanehan di Gedung DPRD OKU: Gerbang Terkunci, Aset Hilang, Aktivitas Mandeg
BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID – Kejadian mengenai penutupan akses gerbang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) OKU dan pemindahan inventaris di ruang paripurna DPRD OKU telah menjadi perhatian yang cukup panjang.
Beberapa anggota masyarakat telah melaporkan insiden tersebut kepada Kepolisian Resor Ogan Komering Ulu (OKU).
Salah satu warga yang melaporkan kejadian tersebut adalah Antoni, yang mengungkapkan keheranannya mengenai siapa yang bertanggung jawab atas penutupan pintu gerbang DPRD OKU.
Ia menekankan bahwa gedung DPRD OKU merupakan milik rakyat yang merupakan aset pemerintah.
Selain itu, beberapa aset seperti puluhan kursi, meja, dan lainnya juga dilaporkan hilang dari ruang paripurna DPRD OKU.
Masyarakat berharap agar Kepolisian Resor OKU dapat mengusut tuntas insiden ini, karena telah mengganggu masyarakat yang hendak mengurus permasalahan di DPRD OKU, termasuk pegawai negeri sipil dan honorer.
Yose Robert juga menyuarakan keheranannya mengenai ketiadaan aktivitas di gedung DPRD OKU pada hari Selasa (4/7).
BACA JUGA : Soal PPDB, DPRD Panggil Kepsek
Menurutnya, hari itu merupakan hari kerja di kantor dan seharusnya pegawai negeri sipil maupun honorer hadir.
Namun, nyatanya gedung tersebut sepi dan tidak ada tanda-tanda kegiatan.
Menurutnya, masalah ini perlu tindak lanjut petugas berwenang agar mendapat kejelasan.
Ia juga menyoroti adanya aset yang 'hilang', seperti kursi dan meja.
"Kami mencurigai bahwa ada tindak pidana terkait masalah ini, sehingga kami melaporkan permasalahan ini," ujarnya.
Mengenai hal tersebut, Kasat Reskrim AKP Zanzibar Zulkarnain mengatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan mengenai insiden tersebut.
Ia mengetahui bahwa beberapa warga berniat untuk bertemu dengan Kapolres OKU.
Namun, ia berharap agar masalah ini cepat selesai, baik melalui diskusi dan pertemuan dengan pihak terkait. (bis)
Kategori :