Firasat, Tinggalkan Rumah sebelum Banjir

Rabu 05 Jul 2023 - 21:57 WIB
Reporter : Muhajir Sumeks
Editor : Muhajir Sumeks

*Hujan 6 Jam,  Sungai Saka Meluap

*Sekeluarga Hanyut, 1 Tewas, 2 Selamat

MUARADUA – Bencana banjir bandang melanda pemukiman warga 60 kilometer. Persisnya di sepanjang aliran Sungai Saka, OKU Selatan. Penyebabnya, hujan 5-6 jam yang turun sejak Selasa (4/7) malam hingga Rabu dinihari. Salah seorang warga yang selamat, Iwan (33). Rumahnya di Desa Ulak Pandan, Kecamatan Kisam Tinggi hancur diterjang banjir bandang itu. Dia beruntung dan sangat bersyukur bisa selamat. Dia sebelumnya mendapat firasat buruk. Sebelum banjir datang, Iwan meninggalkan rumahnya. “Malam tadi itu hujan cukup deras. Puncaknya sekitar jam 2 dinihari,” kata Iwan. Dia dan keluarganya masih berada di dalam rumah. Namun, derasnya hujan membuat dia waswas. Khawatir air sungai meluap. Suara gemuruh air sungai yang mengalir deras membuatnya makin cemas. “Saya lihat ke bawah, bagian bawah rumah panggung kami sudah tergenang air. BACA JUGA : DAS OKUS Rusak-Kritis Tanda sungai sudah meluap,” tambahnya. Aliran air seperti ombak menyeret ranting, dahan dan potongan pohon. Lalu, Iwan spontan mengajak keluarganya keluar rumah. “Saya ajak istri, anak dan saudara ipar segera mengungsi dari rumah,” bebernya. Firasatnya benar. Setelah cukup jauh dari rumahnya, dari lokasi aman Iwan melihat air bah menghantam tiang rumahnya. Saat itu, air semakin besar dan tinggi. Rumahnya kemudian hancur diterjang banjir yang begitu deras. BACA JUGA : Update Info Banjir Bandang OKU Selatan: Korban Bertambah jadi 6 Orang, 3 Hanyut Bersama Rumahnya Puing-puing rumah terseret arus. Cerita lain diungkap Rian, warga Kisam Tinggi. Rumahnya yang berjarak beberapa puluh meter dari bibir sungai selamat dari terjangan banjir. “Semua keluarga selamat. Kami tidak terdampak,” katanya. Namun, mereka bisa menyaksikan detik-detik Sungai Saka meluap. “Malam itu, suara gemuruh airnya terdengar jelas sekali. Saya sudah antisipasi kalau-kalau air bah menerjang,” bebernya. Banjir kali ini, ucap Rian, cukup besar. Kurang lebih sama dengan kejadian 2020 lalu. BPBD Sumsel bergerak cepat. Dengan arahan Gubernur Sumsel H Herman Deru, tim satgas BPBD langsung meluncur membawa bantuan untuk para korban banjir. “Bantuan berupa paket makanan, sarden, gula, gandum, mie instan, kecap, saos, dan tetval plastik sebanyak 100 paket. Tim trauma center juga memberikan pelayanan kesehatan kepada para korban,” kata Kepala BPBD Sumsel H Iriansyah SSos SKM MKes.
Tags :
Kategori :

Terkait