BANYUASIN - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Banyuasin gencar melakukan pengukuran titik polygon (koordinat) lokasi lahan yang diusahakan petani.
‘’Kita terus lakukan pengukuran titik polygon (koordinat) lokasi lahan yang diusahakan petani di Banyuasin, " kata Sarip SP, kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Banyuasin.Langkah ini dilakukan agar luas lahan yang diusahakan setiap petani dapat diketahui jumlahnya. Jadi jika mengajukan bantuan kepada pemerintah sudah diketahui data detailnya.
"Tidak lagi menduga-duga, jika ajukan bantuan. Karena sudah ada data luas lahan dan lain sebagainya yang dibutuhkan, " tukasnya.Sarip mengatakan, dari pemerintah pusat sendiri dapat memantau secara langsung berapa luas lahan yang diusahakan petani melalui internet atau via titik koordinat.
Sehingga program itu dianggap sangat penting. ‘’Diharapkan petani yang ada di Bumi Sedulang Setudung dapat melaksanakannya. Kita dari pemerintah akan bantu," tuturnya.Tak hanya lahan tanaman sayuran, perkebunan yang diukur titik koordinat, termasuk juga lahan pertanian dilakukan hal serupa. Tentunya ini konsepnya mendukung program Gertas (Gerakan Tanam Sayur) yang digalakkan oleh Bupati Banyuasin Askolani dan Wakil Bupati Banyuasin H Slamet.
"Kemudian juga dukung program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan," ungkapnya.Dikatakan, tak menutup kemungkinan dengan giat itu, membuat suatu kawasan di Banyuasin menjadi daerah penghasil terbesar tanaman hortikultura. Sebagai contoh, di Kelurahan Tanah Mas, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin mulai melaksanakan pengukuran titik polygon (koordinat) lokasi lahan yang diusahakan petani. Usaha yang ditanam petani sendiri nantinya yaitu cabai, timun, kacang panjang, semangka, melon dan lain sebagainya. "Kita juga berkoordinasi dengan pihak kecamatan, penyuluh dan lainnya, "pungkasnya.(qda/)
Kategori :