Palembang - PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) menyabet Gold pada kategori Economic Empowerment dan Platinum pada kategori CSR Video Documentation dalam ajang Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) 2023 di Solo, Kamis (22/6) lalu. Penghargaan diraih melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang bertujuan peningkatan ekonomi masyarakat serta memperhatikan aspek lingkungan di Kelurahan Plaju Ulu, Kecamatan Plaju. Yakni, Program Kampung Pangan Inovatif yang diganjar penghargaan Indonesia Social Responsibilty Award (ISRA) 2023. Ini sebagai bukti kosistensi Kilang Pertamina Plaju dalam upaya eskalasi pendapatan dan pemberdayaan ekonomi bagi puluhan perajin tempe dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Sekaligus mendorong pemanfaatan dan pengolahan tanaman obat keluarga (TOGA) yang berlokasi di Jalan Asia, Kel. Plaju Ulu tersebut. Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju Siti Rachmi Indahsari mengatakan, capaian ini menjadi bukti nyata perusahaan untuk memberdayakan masyarakat yang memiliki potensi untuk berdaya dari sisi perekonomian.
“Perajin tempe ini merupakan kelompok yang penting bagi denyut nadi perekonomian Kecamatan Plaju dan Kota Palembang. Sejak 1952 mereka telah berkontribusi bagi perekonomian daerah dan Kilang Pertamina Plaju hadir untuk memaksimalkan potensi perajin tempe dan memberikan solusi terhadap masalah lingkungan dari operasional industri kecil tempe. Selain itu pula, dengan dengan mendorong pemanfaatan TOGA oleh kelompok ibu-ibu yang mampu menjadikan tanaman herbal sebagai sumber pendapatan baru,” katanya usai menerima penghargaan.Masih kata Rachmi, selain memberdayakan ekonomi bagi perajin tempe di Kampung Pangan Inovatif yang berjumlah 24 perajin, Kilang Pertamina Plaju juga mendorong para perajin tempe untuk dapat mengolah limbah yang dihasilkan agar lebih ramah terhadap lingkungan. Bahkan dapat memberikan potensi nilai tambah secara ekonomi bagi masyarakat. Dari limbah industi tempe yang dihasilkan baik limbah cair dan limbah padat, Kilang Pertamina Plaju membantu dan melatih masyarakat untuk mengolah limbah tersebut melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan limbah yang tidak terolah dapat diproduksi menjadi pupuk cair, pupuk padat, pakan ternak, dan pakan untuk maggot. “Perusahaan mencoba ambil peran dengan merangkul para stakeholder untuk turut mengajak para perajin tempe mengolah limbah dalam dua siklus, baik limbah padat maupun limbah cair,” ujarnya. Optimalisasi program di Kampung Pangan Inovatif juga mengedepankan konsep sharing core competency dengan memberi kesempatan bagi perwira Kilang Pertamina Plaju untuk berbagi ilmu kepada mitra binaan. Salah satunya adalah inovasi Panci untuk produksi tempe yang lebih higienis dan efisien untuk mengganti panci dari drum bekas yang digunakan oleh perajin tempe sebelumnya. Inovasi panci ini bahkan dapat menghemat waktu proses masak kedelai hingga 30 menit dengan hasil masakan kedelai yang lebih higienis dan sehat. Selain itu, Kampung Pangan Inovatif juga memiliki peran besar dalam pemberdayaan UMKM yang berfokus pada pengoptimalan pekarangan dengan tanaman herbal dan hidroponik, menjadi berbagai produk makanan seperti teh herbal kemasan, sayur kemasan, MPASI dari sayur dan tanaman obat keluarga, serta berbagai makanan olahan dari sayur hidroponik dan teh herbal. Bahkan, variasi teh herbal yang dihasilkan telah menjadi souvenir resmi perusahaan serta menjadi salah satu souvenir pada ajang Pertemuan G20 di Bali pada Agustus tahun 2022 silam. Selain upaya pemberdayaan ekonomi, dokumentasi program TJSL Kilang Pertamina Plaju khususnya program Kampung Pangan Inovatif dalam bentuk video pun didapuk penghargaan. Cara perusahaaan mengabadikan program positif bagi mitra binaan ini dinilai layak mendapat penghargaan Platinum pada kategori CSR Video Documentation.
“Video dokumentasi beragam program TJSL kami tak sekadar menangkap momen-momen yang indah dalam kamera tetapi juga menampilkan sisi lain humanis dan peran perusahaan melalui perubahan signifikan yang positif bagi masyarakat hingga keberhasilan program yang dirasakan masyarakat,” ucap Rachmi.Keberhasilan dalam pencapaian penghargaan ini juga menjadi bukti nyata bahwa perusahaan juga turut dalam berkontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) atau sustainable development goals (SDGs) khususnya tujuan nomor 6 tentang air dan sanitasi layak, nomor 11 tentang kota dan pemukiman yang berkelanjutan, serta nomor 13 tentang penanganan perubahan iklim. Selain itu juga, hal ini menjadi wujud komitmen perusahaan dalam aspek ESG (environmental, social, and governance).(fad/lia)