PALEMBANG – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju terus berupaya mendorong peningkatan devisa negara melalui aktivitas ekspor produk unggulan. Hal itu diperkuat dengan jalinan kerjasama bersama Kementerian Perdagangan RI melalui Direktorat Ekspor Impor Produk Industri & Pertambangan. Pjs General Manager Kilang Pertamina Plaju, Edwin Nugroho memaparkan realisasi lifting ekspor Kilang Pertamina Plaju pada Januari hingga Desember 2022 mencapai 4,04 Juta Bbl (barel), sedangkan periode Januari-Mei 2023 mencapai 2,13 Juta Bbl (barel) melalui ekspor Decant Oil, Vacum Residue, dan Marine Fuel Oil Low Sulphur (MFO LS). Angka itu menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan performa yang solid dan konsistensi dalam memenuhi permintaan pasar global.
“Pencapaian tersebut merupakan kontribusi besar Kilang Pertamina Plaju dalam mendukung pertumbuhan ekspor produk industri dan pertambangan Indonesia,” tutur Edwin saat menyambut kunjungan Kemendag, belum lama ini.Ia juga mengatakan keberhasilan ini tak lepas komitmen kuat Kilang Pertamina Plaju untuk tetap menjaga kualitas produk yang tinggi, memenuhi standar internasional, dan meningkatkan daya saing di pasar global. Direktur Ekspor Impor Produk Industri & Pertambangan Kemendag RI, M Suaib Sulaiman turut mengapresiasi kontribusi Kilang Pertamina Plaju dalam meningkatkan ekspor produk industri dan pertambangan Indonesia.
“Prestasi ini mencerminkan upaya keras dan komitmen yang luar biasa dari Kilang Pertamina Plaju dalam menghadapi tantangan global serta memenuhi permintaan pasar yang semakin kompetitif,” ujar Suaib.Ia menambahkan keberhasilan Kilang Pertamina Plaju dalam meningkatkan kontribusi ekspor produk industri dan pertambangan tidak hanya menjadi kebanggaan perusahaan, tetapi juga memperkuat posisi ekspor Indonesia dalam pasar global. Kunjungan ini menjadi momentum untuk memperkuat komunikasi dan sinergi antara perusahaan dengan pemerintah dalam mendukung peningkatan ekonomi negara, melalui pertukaran informasi yang lebih efektif mengenai kebijakan perdagangan, regulasi, dan dukungan yang tersedia. Hal ini akan membantu Kilang Pertamina Plaju dalam merencanakan strategi ekspor yang lebih baik, mengatasi hambatan perdagangan, dan memanfaatkan peluang baru yang muncul. Dengan adanya dukungan pemerintah dan kerjasama yang solid dengan pemangku kepentingan terkait, Kilang Pertamina Plaju diharapkan untuk senantiasa menjalankan perannya sebagai salah satu penopang ekonomi nasional dan berkontribusi dalam pengembangan energi baru dan terbarukan. (fad)