PALEMBANG – Rekrutmen sangat penting guna mencari bibit-bibit potensial yang akan bergabung di Taruna/i Akpol, Bintara, maupun Tamtama Polri Tahun Anggaran (TA) 2023. Karenanya panitia rekrutmen Polri harus mumpuni, profesional, dan netral. "Ada tak kurang 200 peserta yang akan mengikuti Jasmani dan Anthropometrik," kata Karo SDM Polda Sumsel Kombes Pol Sudrajad Hariwibowo SIK, membuka pelatihan peningkatan kemampuan (Latkatpuan) penguji Jasmani dan Anthropometrik panitia penerimaan Taruna/i Akpol, Bintara dan Tamtama Polri TA 2023, Kamis (8/6). Tes jasmani merupakan salah satu tahapan tes. Sebelum calon tersebut dinyatakan lulus, dan berhak mengikuti pendidikan lanjutan untuk menjadi anggota Polri.
“Harapannya para peserta yang mengikuti tes ini dapat lulus semuanya dengan nilai yang bagus,” harapnya, bertempat di Lounge lantai 7 Gedung Utama Presisi Mapolda Sumsel.Sementara tes Anthropometrik, kata dia, untuk mengetahui komposisi tubuh maupun bentuknya atau pengukuran atas struktur tubuh manusia. “Tujuan akhir dari pengukuran antropometri adalah menetapkan bentuk atau tipe badan seseorang,” jelasnya. Tes Anthropometrik ini meliputi, Kepala (miring kanan/kiri), Leher menjulur ke depan (Head Posture), Bahu kiri/kanan rendah (shoulder droop), Bahu kiri/kanan ke depan (shoulder thrust), Lekuk tulang punggung ke depan (lordosis), dan Lekuk tulang punggung ke belakang (kyphosis). Selanjutnya, Tulang belakang berbentuk S (scoliosis), Dada (pipih/ceking), Dada meruncing ke depan, Perut menonjol ke depan (abdominal ptosis), Tipe tubuh (gemuk/kurus), Pinggul (hip thrust), Keseimbangan Panggul, Lutut maju ke depan (knee thrust), Kaki ( X ), Kaki (O), Arah telapak kaki, Telapak kaki datar (foot flat), Sikap dan juga cara berjalan. (ril/kms/air)
Kategori :