*Pj Bupati Pimpin Apel Diikuti Pelajar SMA dan SMK di Kota Sekayu//
Maraknya aksi tawuran antar pelajar SMA dan SMK di Kota Sekayu menimbulkan keprihatinan Pj Bupati Muba H Apriyadi Mahmud.
Mantan Kadisdik Musi Banyuasin itu mengumpulkan para pelajar dan SMK Sekayu terkhusus yang terlibat aksi tawuran, untuk mengikuti apel di lapangan upacara SMK Negeri 1 Sekayu, Rabu (7/6/2023).
"Anak-anak harusnya belajar, hindari aksi tawuran. Jangan sampai terulang kembali," tegas Pj Bupati Apriyadi Mahmud dihadapan pelajar yang mengikuti apel.
Apriyadi juga meminta agar para perangkat sekolah dan penjaga keamanan di sekolah pro aktif mengarahkan para pelajar untuk setelah pulang sekolah langsung ke rumah masing-masing.
"Kalau secara kewenangan memang SMA/SMK ini di tingkat Provinsi.
Tapi kan kalian ini anak-anak bangsa, berdomisili dan bersekolah di Muba, tentu kalian semua ini menjadi harapan kami agar kelak sukses dan menjadi pemimpin masa depan serta kalian harusnya bisa mengangkat derajat nama daerah Muba ini, jangan ulangi perbuatan yang mencoreng nama baik keluarga sekolah dan daerah kita sendiri ," tegasnya lagi.
"Saya minta guru-guru dan penjaga atau pengawas sekolah, kalau sudah jam pulang arahkan siswa siswi ini untuk pulang langsung ke rumah masing-masing," tambahnya.
Apriyadi juga meminta antar pelajar untuk rukun dan saling menasihati kalau ada potensi terjadinya keributan antar pelajar.
"Saya minta rukun, jadilah pelajar yang sesungguhnya mencari ilmu untuk kesuksesan di masa yang akan datang," katanya.
Kepala SMK Negeri 1 Sekayu Zaidan Jauhari, SPd MT mengatakan pihaknya berkomitmen untuk melakukan berbagai upaya untuk mencegah para siswanya terlibat tawuran.
Mulai dari memberi pengarahan untuk menghindari tawuran serta memberikan sanksi tegas kepada siswa yang ikut tawuran.
"Kita juga melakukan sosialisasi melalui banner untuk menghindari tawuran maupun prilaku bullying di sekolah," kata Zaidan.
Selain itu, pihaknya juga melakukan berbagai langkah lain untuk mencegah terjadinya tawuran.
"Kita melakukan pengetatan jam belajar, maupun masuk dan keluarnya siswa di lingkungan sekolah," tandasnya.
Selanjutnya melakukan pembinaan mental dan prilaku melalui kegiatan bimbingan konseling serta bekerja sama dengan para orang tua wali agar siswanya tidak terlibat tawuran. (Kur/ADV)