"Kami dengar dari Provinsi akan mengusulkan motif songket Palembang jadi warisan budaya," katanya. Dia menyambut positif rencana ini. Terlebih untuk lebih mengenalkan motif songket Palembang.Ismail menambahkan, motif songket Palembang memiliki kekhasan tersendiri yang tidak ada di daerah lain. Contohnya adalah motif lepus, jando beraes, motif bunga emas, bunga pakcik ataupun motif tretes. Sebagai salah satu karya budaya yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia pada tahun 2013 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kain songket memiliki keistimewaan, bila dibandingkan dengan kain tenun jenis lainnya. "Corak dan ragamnya yang berbeda, serta memiliki makna tersendiri,” kata Ismail. BACA JUGA : Songket Mendunia Dia mengatakan, songket Palembang sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang Darussalam. Keberadaan songket sejak zaman kejayaan Sriwijaya ini bisa dilihat pada arca di kompleks percandian Tanah Abang, Kabupaten Muara Enim. “Mudah-mudahan, motif songket khas Palembang ini segera bisa dijadikan sebagai warisan budaya,” katanya. Untuk diketahui, Sejarawan serta budayawan Sumsel, Dr Erwan Suryanegara pernah menyebutkan jika kain songket itu awalnya semacam hadiah dari pedagang China ketika masuk ke wilayah Kerajaan Sriwijaya.
“Jadi waktu itu sebagai cenderamata atau buah tangan. Istilah kasarnya ‘nyogok’.Tapi da cerita sudah sejak sebelum zaman Sriwijaya,” katanya.Uniknya, kain yang masuk ke Kerajaan Sriwijaya tersebut mendorong lahirnya ide atau kreatifitas warga lokal. “Jadi muncul kreatifitas lokal jenius nusantara. Masyarakat nusantara orang yang kreatif. Jadi teknik menenun kain itu mereka tiru orang Sriwijaya, khususnya Palembang,” beber Erwan.
Kategori :