https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Plaju, Ikon Bersejarah di Palembang: Jejak BPM, Rumah Kolonial, dan Pesona Sungai Musi

Plaju, saksi sejarah industri minyak bumi Indonesia, kini menjadi destinasi budaya dan wisata internasional. Nampak Baterley mengunjungi tanah kelahirannya, Plaju. Foto : Istimewa--

SUMATERAEKSPRES.ID  – Kecamatan Plaju di Kota Palembang, Sumatera Selatan, terus menunjukkan daya tariknya tidak hanya di kancah nasional, tetapi juga hingga ke mancanegara.

Kawasan ini dikenal sebagai salah satu kecamatan yang kaya akan sejarah, budaya, dan potensi wisata yang unik. Tidak heran jika Plaju menjadi salah satu destinasi yang diperbincangkan oleh wisatawan internasional.

Bahkan baru-baru ini kecamatan Plaju kedatangan seorang tamu istimewa dari Belanda. Yah Berteley, pria sepuh ini memiliki hubungan mendalam dengan kota  Palembang di masa lalu, terutama Plaju.

Tak banyak yang tahu, pria kelahiran Plaju pada 12 April 1948 ini, menginjakkan kaki kembali ke tanah kelahirannya setelah 76 tahun meninggalkan Indonesia. 

BACA JUGA:Jejak Sejarah dan Kuliner Kampung Pempek Tanggo Rajo, Ikon Khas Kecamatan Seberang Ulu 1

BACA JUGA:Potensi Kecamatan Alang-Alang Lebar Palembang: Urbanisasi Pesat dan Perkembangan Infrastruktur Modern

Kisah Berteley, Pria Belanda yang Kembali  Mencari Asal Usulnya di Palembang,  Sempat Kunjungi Plaju dan Office Museum. Palembang kedatangan seorang tamu istimewa dari Belanda, Berteley, yang memiliki hubungan mendalam dengan kota  Palembang di masa lalu.

Tak banyak yang tahu, pria kelahiran Plaju pada 12 April 1948 ini, menginjakkan kaki kembali ke tanah kelahirannya setelah 76 tahun meninggalkan Indonesia. 

Dia datang bersama dengan 2 temannya yaitu Simon yang juga dari phd Tourism di Australia, Abdul dari Prancis, dan tour guide Palembang Diana dan Zaim  membantu Berteley untuk mencari jejak kelahirannya di Plaju, Kamis (5/12).

Berteley memulai perjalanan untuk mencari jejak sejarah kelahirannya di kawasan Plaju, sebuah daerah yang kaya dengan kenangan masa lalu baginya. Berteley yang lahir 12 April 1948 silam ini bercerita bahwa dua tahun setelah dia dilahirkan tepatnya tahun 1950, dia dan keluarga meninggalkan Indonesia ke negeri Belanda dimana saat itu usianya baru 2 tahun. Saya kesini  di tahun 2024 untuk mencari jejak kelahiran saya di Plaju,” ujar Berteley, mengenang masa kecilnya yang tertinggal jauh di belakang.

Diawali dengan mencari jejak kelahirannya di Plaju. Berteley memulai dari Rumah Sakit Pertamina yang dahulunya bagian dari  Rumah Sakit BPM Plaju tempat dimana diduga dia dilahirkan.  Sesudahnya mencari tempat dimana dia di baptis di gereja katolik yang sekarang menjadi gereja santo yosep Plaju. 

Untuk mencari keterangan pencatatan sipil d zaman Belanda, Berteley dan kawan-kawan berkesempatan mengunjungi  Office Museum yang terletak di Gedung Ledeng atau sekarang menjadi kantor Walikota Palembang dan disambut oleh Kepala Kabid Aset Palembang  Surahman Nata yang sempat memperlihatkan penemuan prasasti pembangunan dan peresmian kantor Walikota Palembang waktu zaman Belanda.  

“Berteley dan kawan-kawan berkesan dengan cerita bagaimana prasasti tersebut dapat ditemukan kembali dan merupakan suatu keberkahan,” kata tour guide Palembang , Zaim .

BACA JUGA:Kecamatan Sukarami Pintu Gerbang Kota Palembang dan Sumatera Selatan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan