Krisis Habitat Harimau Sumatera di Sumsel, Perlu Solusi Efektif Cegah Konflik Manusia-Satwa
Konservasi dan perlindungan habitat harimau Sumatera di Sumatera Selatan harus diutamakan demi kelestarian satwa langka ini. Foto: harimausumatera--
SUMATERAEKSPRES.ID– Harimau Sumatera, salah satu satwa langka yang menjadi simbol kekayaan fauna di Indonesia, dilaporkan sering menampakkan diri di beberapa wilayah hutan di Sumatera Selatan.
khususnya di kawasan konservasi seperti Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
Kedua taman nasional ini telah menjadi lokasi utama yang menjadi habitat terakhir bagi spesies terancam punah ini.
Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan, beberapa kali menerima laporan dari masyarakat sekitar hutan terkait penampakan harimau.
BACA JUGA:Eksplor Burung Siberia-Harimau Sumatera
BACA JUGA:Tim Cagar Budaya Nasional Kaji Gua Harimau
Salah satu lokasi yang sering disebut adalah kawasan hutan lindung di dekat perbatasan Muara Enim dan Lahat, di mana jejak harimau serta sisa-sisa hewan buruan kerap ditemukan oleh warga.
Menurut keterangan BKSDA Sumatera Selatan, penampakan harimau di wilayah ini diperkirakan berkaitan dengan semakin menyempitnya habitat mereka akibat deforestasi dan perambahan hutan untuk perkebunan.
Harimau-harimau ini sedang mencari wilayah baru karena habitat mereka semakin terganggu,
BKSDA Provinsi Sumsel juga menekankan pentingnya upaya perlindungan agar satwa ini tidak semakin mendekati permukiman warga, yang bisa membahayakan keselamatan kedua belah pihak.
Kasus serangan harimau terhadap manusia di Sumatera Selatan pernah terjadi dalam beberapa tahun terakhir, terutama akibat konflik manusia dengan satwa liar.
Salah satu penyebab utama konflik ini adalah hilangnya habitat alami harimau Sumatera karena deforestasi, perambahan, serta pembangunan infrastruktur, seperti jalan dan pertanian di wilayah hutan.
Situasi ini memaksa harimau untuk keluar dari habitat mereka, seringkali menuju perkebunan dan pemukiman manusia, yang menyebabkan pertemuan berbahaya.
BACA JUGA:Minta Museum Goa Harimau Diresmikan