https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Sebar ‘Pasukan Malam’ Tangani Banjir, Gercep saat Hujan Deras, Hotspot Tak Terpantau Lagi

--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Di momen musim hujan, Dinas PUPR Kota Palembang kembali siaga antisipasi banjir dan tanah longsor. Kepala Dinas PUPR Palembang, Ir Ahmad Bastari Yusak menjelaskan pihaknya akan menerjunkan "Pasukan Malam" yang akan bergerak cepat, sigap, dan cekatan dalam penanganan lokasi terdampak hujan.

"Begitu mendapat laporan masyarakat terkait banjir atau tanah longsor, baik pada siang hari maupun malam hari, pasukan ini akan langsung sesegera mungkin menindaklanjuti ke lapangan," klaim Bastari. Sebagai contoh, pada saat hujan deras Jumat lalu (1/11), pihaknya mendapat informasi jika salah satu ruas Jalan Abusamah longsor akibat hujan deras.

Saat itu, pihaknya langsung ke lapangan mengecek dan menindaklanjuti laporan masyarakat meski diguyur hujan. Alhasil tanah longsor berhasil ditangani sehingga tidak terjadi banjir dan memacetkan lalu lintas. “Kami memiliki pekerja lapangan yang semangat pantang menyerah. Selama ini mereka tidak hanya dilatih kerja keras, juga bekerja cerdas, tuntas dan ikhlas,” bebernya.  

Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman mengatakan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumsel sudah padam. "Tak ada laporan kejadian karhutla yang masuk. Titik panas atau hotspot juga tak terpantau lagi. Meski begitu kita masih melakukan pengecekan dengan helikopter patroli untuk memastikan sudah padam total," sampainya, Selasa (5/11). 

BACA JUGA:Tak ada Karhutla, Hotspot Tetap Terdeteksi di OKI

BACA JUGA:Dua Hari Zero Hotspot karena Hujan, Karhutla Kembali Terjadi di Dua Lokasi

Karena itu, siaga udara masih tetap dilakukan. Dimana 9  helikopter tetap stand by jika ada lagi laporan karhutla di Sumsel. Dua untuk patroli udara dan 7 untuk waterbombing. Data sepanjang musim kemarau, Sumsel mendapat bantuan 17 helikopter dari BNPB. 4 di antaranya helikopter patroli udara dan 13 helikopter waterbombing. "Dari 17 helikopter, tujuh helikopter sudah habis jam terbang dan satu helikopter reposisi ke Jambi. Saat ini ada 9 yang stand by," Jelasnya. 

Data luas karhutla di Sumsel sepanjang Januari-September mencapai 9.697 hektare, dengan 6.382 hektare karhutla terjadi di lahan mineral dan 3.316 hektare di lahan gambut. Terbanyak luasan karhutla terjadi di Muba dengan 3.570 hektare, berikutnya Banyuasin 1.656 hektare, Muara Enim 1.229 hektare dan Mura 1.162 hektare dan tiga daerah lain tak ada laporan Karhutla yakni di Lubuklinggau, OKU Selatan dan Pagaralam.

"Karhutla tahun 2023 pada periode sama mencapai 35.458,2 hektare, 2022 seluas 3.401,7 hektare, 2021 seluas 3.497,1 hektare, 2020 seluas 893,8 hektare dan 2019 seluas 52.929,6 hektare," tukasnya. 

Sebelumnya. Komandan Lanud Sri Mulyono Herlambang (SMH) Palembang, Kolonel Pnb Rizaldy Efranza, ST MNSS, mengatakan Lanud SMH Palembang masih siaga memadamkan kebakaran hutan di Sumsel. Operasi karhutla sampai November 2024. Pihaknya melakukan patroli udara setiap hari memastikan hotspot melalui informasi laporan satelit, dan tim darat. "Ini penting sebelum penurunan tim waterbombing, karena sia-sia jika hotspot-nya sudah padam, ataupun lahannya milik perusahaan," katanya. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan