https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Flyer Ibu Cukup Menata Rumah Hoaks, Jubir RDPS: Kami Fokus Adu Gagasan bukan Adu Domba

Flyer "Ibu Cukup Menata Rumah" dengan mencatut foto pasangan RDPS adalah hoaks. -Foto: Ist-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Berita mengenai penyebaran flyer bertuliskan "Ibu Cukup Menata Rumah" yang menampilkan foto pasangan RDPS memicu beragam reaksi, terutama dari pengamat isu gender.

Ratu Dewa, melalui juru bicaranya Kurnia Saleh, menegaskan bahwa flyer tersebut bukan dibuat oleh RDPS atau timnya.

Kurnia menjelaskan bahwa RDPS tidak pernah terlibat dalam produksi flayer yang mengandung provokasi semacam itu.

Sejak awal, fokus RDPS adalah pada program dan ide, dan sampai saat ini, mereka belum melaporkan kasus ini kepada pihak berwenang.

BACA JUGA:Diarak Pakai Becak, Ratu Dewa Dengar Keluh Kesah Warga dan Pedagang Soal Jalan Rusak

BACA JUGA:Sempatkan Jenguk Warga Sakit di Tengah Kampanye, Aksi Ratu Dewa Banjir Doa dan Air Mata

"Ini menunjukkan komitmen RDPS untuk pemilu yang damai dan menolak kampanye hitam," ujar Kurnia.

Menanggapi kritik yang mengaitkan RDPS dengan penurunan harkat perempuan melalui flyer tersebut, Kurnia meminta agar semua pihak yang peduli pada isu gender melakukan validasi informasi sebelum berkomentar.

"Tanpa validasi, informasi bisa menjadi berbahaya, apalagi di era digital yang memudahkan penyebaran berita hoax dan propaganda," tambahnya.

RDPS mengajak semua calon untuk berfokus pada adu gagasan, bukan adu domba dan menciptakan konflik.

BACA JUGA:Yudha-Bahar Desak KPU Diskualifikasi Ratu Dewa, Tuduh Langgar Aturan Pilkada, Jubir RDPS: Tidak Berdasar

BACA JUGA:UAS Kagumi Kekompakan RDPS: Keduanya Orang yang Mandiri dan Pekerja Keras, Patut Didukung!

"Kami mendorong lembaga penyelenggara pemilihan untuk menyelidiki flyer dan berita hoax ini agar publik mengetahui siapa pihak yang sebenarnya bertanggung jawab," kata Kurnia, yang juga seorang kandidat Doktor Hukum di Unsri.

Ia menegaskan bahwa Ratu Dewa sangat menghormati wanita, dan tidak pernah mencampuri isu gender dalam kampanye atau hal lain yang dapat merendahkan kelompok tertentu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan