https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Pilkada OKI JADI vs MURI, LKPI Sebut Pemilih Kuat Belum di Atas 50 Persen

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI), Arianto, dalam paparannya di Jakarta pada 23 September 2024, mengatakan bahwa meskipun kedua pasangan memiliki elektabilitas pemilih yang kuat, belum ada yang mencapai angka 40 persen.-Foto: LKPI -

OKI, SUMATERAEKSPRES.ID - Dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Dja'far Shodiq-Abdiyanto (JADI) dan Muchendi Mahzareki-Supriyanto (MURI), diprediksi akan terlibat dalam persaingan sengit pada Pilkada 27 November 2024.

Kedua pasangan ini memiliki tingkat popularitas dan akseptabilitas yang hampir seimbang, yang menjadi kunci dalam memperebutkan dukungan elektoral dari masyarakat OKI.

Kedua pasangan ini memiliki basis pemilih yang kuat. Solidnya dukungan dari pemilih loyal (pemilih yang tidak akan mengubah pilihannya) menjadi faktor penting yang akan menentukan siapa yang mampu menembus angka 50 persen suara.

Persaingan elektabilitas antara pasangan JADI dan MURI menjadi sangat ketat, mengingat keduanya sama-sama memiliki peluang besar dalam Pilkada ini.

BACA JUGA:LKPI Beberkan Hasil Survey Pemilih Kuat dan Lemah di Muba, Simak Hasilnya

BACA JUGA:LKPI Sebut HDCU Tetap Dominan Meski Tanpa HAPAL di Pilkada Sumsel

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI), Arianto, dalam paparannya di Jakarta pada 23 September 2024, mengatakan bahwa meskipun kedua pasangan memiliki elektabilitas pemilih yang kuat, belum ada yang mencapai angka 40 persen.

Artinya, peluang untuk meningkatkan dukungan masih terbuka lebar bagi kedua kandidat.

"Popularitas Dja'far Shodiq berada di angka 86 persen, dengan akseptabilitas sebesar 87 persen. Sementara itu, Muchendi Mahzareki memiliki popularitas sebesar 83 persen dan akseptabilitas 85 persen."

"Abdiyanto mencatat popularitas 58 persen dengan akseptabilitas 84 persen, sementara Supriyanto memiliki popularitas 55 persen dan akseptabilitas 76 persen," jelas Arianto, yang juga mantan peneliti di Lembaga Survei Indonesia (LSI).

BACA JUGA:Hasil Survei Terbaru LKPI: Herman Deru-Cik Ujang Masih Unggul di Sumatera Selatan Menjelang Pilkada

BACA JUGA:Survei Terbaru LKPI Ungkap Alasan Popularitas Askolani-Netta Kian Terpuruk, Ini Penyebabnya

Menurutnya, kekuatan popularitas dan akseptabilitas kedua pasangan ini hampir seimbang, yang menjadi modal kuat dalam meningkatkan elektabilitas menjelang Pilkada.

Arianto juga menekankan bahwa kekuatan sosialisasi dari masing-masing pasangan calon menjadi kunci dalam mempengaruhi elektabilitas, terutama di kalangan pemilih kuat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan