Musuh Bersama, Pemprov Dukung Rencana Aksi BNNP Sumsel Berantas Narkoba. Ini Yang Sudah Dilakukan
Silaturahmi Pj Sekda Sumsel dengan Kepala BNNP Sumsel.-foto: humaspemprovsumsel-
PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) mengapresiasi Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumsel dalam pemberantasan narkoba di wilayah Sumsel.
"Terima kasih sudah berkunjung sekaligus berdiskusi terkait upaya pemberantasan narkoba. Kita apresiasi peran BNN atas kinerjanya selama ini," ucap Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel Drs H Edward Candra MH.
Hal itu disampaikan Edward saat menerima audiensi Kepala BNN Sumsel, Brigjen Pol Tri Julianto Djatiutomo di ruang tamu Sekda Sumsel, Kamis (8/8).
Pada kesempatan itu, Edward juga mengapresiasi sinergitas antara BNN bersama TNI/Polri dan stakeholder lainnya untuk pemberantasan narkoba di Sumsel.
BACA JUGA:BNNP Sumsel Musnahkan BB, Cegah Penyalahgunaan
BACA JUGA:Dimasukkan Gentong Plastik, BNNP Sumsel Musnahkan 842,8 Gram Narkotika Jenis Sabu-Sabu. Begini Caranya
"Kita tahu BNN terus bersinergi dengan semua pihak dalam pemberantasan narkoba ini. Kami harapkan ke depan terus menjalankan program-program ataupun kebijakan yang secara nyata untuk mengurangi peredaran narkoba," harapnya.
Lebih jauh Edward menyebut, dalam hal pembentukan Satgas pemberantasan narkoba akan dioptimalkan dengan bersinergi dengan pihak terkait dan selanjutnya melakukan rencana aksi.
"Jadi kita perlu kita optimalkan Satgas. Kita minta BNN koordinasi dengan dinas terkait untuk menyusun program ataupun rencana aksinya," imbuhnya.
Sedangkan untuk program Desa Bersih Narkoba (Bersinar), Sekda menegaskan pihak Pemprov Sumsel sangat mendukung kegiatan tersebut dan diharapkan akan menjadi trigger bagi desa desa lain.
BACA JUGA:Berhasil Jadi Promotor Desa Bersinar
BACA JUGA:BNNP Sumsel Gagalkan Peredaran 32 Kg Sabu Jaringan Sumatera, Begini Kronologinya
"Narkoba menjadi musuh kita bersama, maka kita harus peduli untuk mengatasi ini," pungkasnya.
Kepala BNN Sumsel, Brigjen Pol Tri Julianto Djatiutomo mengatakan peredaran narkoba di Sumsel cukup tinggi maka hal ini perlu bersinergi untuk pemberantasan narkoba.
Oleh karena itu untuk hal ini BNN siap karena tidak bisa bekerja sendiri. "Kita punya TNI/Polri dan stakeholder lainnya untuk menjadi satgas dalam melakukan pemberantasan narkoba,"ujarnya.
"Mudah-mudahan apa yang kita rencanakan ini berjalan lancar. Untuk rencana aksi kita laksanakan sesegera mungkin," ucapnya.
BACA JUGA:Selamatkan Ratusan Ribu Jiwa, BNNP Sumsel Blender 20 Kg Sabu
BACA JUGA:BNNP Sumsel Amankan Dua Kurir Sabu 32 Kg, Ini Tampang dan Identitasnya
Selain itu, dia meminta dukungan Pemprov Sumsel dalam kegiatan Desa Bersinar.
“Kami juga akan ada kegiatan Desa Bersinar di Desa Gasing. Oleh karena itu kami perlu dukungan dari Pemprov Sumsel," pungkasnya.
Diketahui, peredaran narkoba di wilayah provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sudah sangat memprihantinkan.
Di tengah gencarnya penindakan oleh aparat penegak hukum (APH), upaya penyelundupan justru kian masif.
BACA JUGA: Bawa Hampir 5 kg Sabu Dijanjikan Upah Rp50 Juta per Orang, 2 Kurir Diciduk BNNP Sumsel
BACA JUGA:BNNP Sumsel Bakar 20,4 Kg Ganja, Hasil Ungkap Ladang Ganja di Kabupaten Empat Lawang
Terbukti, hanya dalam waktu satu semester atau enam bulan saja di tahun ini, Ditresnarkoba Polda Sumsel beserta jajaran berhasil mengungkap 851 kasus penyalahgunaan narkoba.
Tersangkanya jauh lebih banyak lagi. Ada 1.025 orang. Itu yang terungkap dan tertangkap saja.
Sedangkan yang tidak terungkap dan tertangkap, jauh lebih banyak dari itu.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK melalui Dirresnarkoba Polda Sumsel, Kombes Pol Dolifar Manurung SIK menjelaskan, dari 1.025 orang tersangka yang ditangkap, sebanyak 749 orang diantaranya sebagai pengedar.
BACA JUGA:Tangkapan Kakap, BNNP Sumsel Gagalkan Selundupan 115 Kilogram Sabu
BACA JUGA:Terima Kunjungan Kepala BNNP Sumsel yang Baru, Ini Pesan Kapolda Sumsel!
“Hasil ungkap kasus semester I tahun 2024 ini, mengalami kenaikan pada periode yang sama 2023. Yaitu 808 kasus dan 1.101 tersangka, 961 orang sebagai pengedar,” paparnya.
Untuk barang bukti pun mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Semester 1 tahun ini disita 179.331,09 gram atau 179 kg lebih sabu.
Dibandingkan semester 1 tahun lalu yang hanya amankan 35.602,29 gram (35 kg lebih) sabu-sabu.
Artinya, tahun ini naik kurang lebih lima kali lipat alias 500 persen.
Untuk ganja yang disita pada semester 1 tahun ini 126.062,72 gram (126 kg lebih).