Sumateraekspres.id - Andaliman, mungkin nama tanaman ini sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang. Andaliman, dikenal juga sebagai "merica Batak," adalah rempah khas dari Sumatera Utara yang memainkan peran vital dalam masakan tradisional Batak.

Rempah ini berasal dari tanaman Zanthoxylum acanthopodium dan memiliki aroma sitrus yang khas serta sensasi pedas yang unik, yang bisa membuat lidah terasa kebas.

Bagi masyarakat Sumatera Utara, masakan tanpa andaliman ibarat sayur tanpa garam. Oleh karena itu, rempah ini terus digunakan untuk memperkaya cita rasa makanan.

Andaliman memiliki pengaruh besar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Sumatera Utara, terutama dalam kuliner tradisional.

BACA JUGA:Kencing Berbusa: Kenali Penyebab dan Segera Konsultasi Bila Berlebihan

BACA JUGA:Tradisi Rumah Ulu di OKU, Warisan Arsitektur yang Bertahan Ratusan Tahun

Rempah ini adalah bumbu utama dalam berbagai hidangan khas Batak seperti arsik (ikan mas berbumbu kuning), naniura (ikan mentah direndam dalam air jeruk purut dan rempah), saksang (gulai babi), dan mi gomak.

Penggunaan andaliman memberikan cita rasa autentik dan khas pada masakan-masakan ini.

Budidaya andaliman juga dapat meningkatkan ekonomi lokal. Karena permintaan yang tinggi, andaliman memiliki nilai ekonomi yang signifikan.

Rempah ini tidak hanya digunakan secara lokal tetapi juga mulai dikenal secara nasional dan internasional, yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan bagi petani dan pengusaha lokal.

Dari sisi kesehatan, andaliman mengandung minyak atsiri yang memiliki sifat antioksidan dan antimikroba. Kandungan ini dipercaya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi.

BACA JUGA:Hindari 6 Makanan Lezat Ini jika Kamu Sedang Diet

BACA JUGA:Perampokan Toko Emas, Pelaku Pakai Helm dan Bawa Senpi, Pecahkan Etalase. Beraksi Hitungan Menit

Selain itu, andaliman juga merupakan bagian penting dari budaya dan identitas Batak. Penggunaan rempah ini dalam masakan sehari-hari dan upacara adat memperkuat identitas budaya Batak. Andaliman menjadi simbol kekayaan kuliner dan warisan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.