BPS Sebut Ketimpangan Pengeluaran Sumatera Selatan Menurun

Reporter: Rian Sumeks |

Editor: Rian Sumeks |

Rabu , 10 Jul 2024 - 12:46

BPS Sebut Ketimpangan Pengeluaran Sumatera Selatan Menurun -Foto: Bank BRI-

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan Pada Maret 2024, Gini Ratio yang mengukur tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk di Sumatera Selatan mencatat angka 0,333.

Ini menunjukkan penurunan sebesar 0,005 poin dibandingkan dengan Maret 2023 yang berada pada 0,338.

Penurunan juga terlihat di daerah perkotaan, di mana Gini Ratio tercatat 0,352 pada Maret 2024, turun 0,008 poin dari 0,360 pada Maret 2023.

Sementara itu, di daerah perdesaan, Gini Ratio tetap stabil di angka 0,305, sama seperti tahun sebelumnya.

Berdasarkan ukuran ketimpangan dari Bank Dunia, distribusi pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah mencapai 19,91 persen pada Maret 2024.

"Ini menempatkan pengeluaran penduduk dalam kategori tingkat ketimpangan rendah," tulis BPS Sumsel dalam rilis resminya.

"Jika dirinci menurut wilayah, pengeluaran di daerah perkotaan tercatat 18,69 persen," lanjut keterangan dalam rilis tersebut.

Sedangkan di daerah perdesaan sebesar 21,26 persen, yang keduanya juga termasuk dalam kategori ketimpangan rendah.

bps sebut ketimpangan pengeluaran sumatera selatan menurun                             jakarta, sumateraekspres.id - badan pusat statistik (bps) sumatera selatan pada maret 2024, gini ratio yang mengukur tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk di sumatera selatan mencatat angka 0,333.
ini menunjukkan penurunan sebesar 0,005 poin dibandingkan dengan maret 2023 yang berada pada 0,338.
penurunan juga terlihat di daerah perkotaan, di mana gini ratio tercatat 0,352 pada maret 2024, turun 0,008 poin dari 0,360 pada maret 2023.
sementara itu, di daerah perdesaan, gini ratio tetap stabil di angka 0,305, sama seperti tahun sebelumnya.
baca juga:suku bunga acuan berpotensi naik 25 bps, terdampak pelemahan nilai tukar rupiah
baca juga:suku bunga acuan berpotensi naik 25 bps, terdampak pelemahan nilai tukar rupiah
berdasarkan ukuran ketimpangan dari bank dunia, distribusi pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah mencapai 19,91 persen pada maret 2024.
"ini menempatkan pengeluaran penduduk dalam kategori tingkat ketimpangan rendah," tulis bps sumsel dalam rilis resminya. 
"jika dirinci menurut wilayah, pengeluaran di daerah perkotaan tercatat 18,69 persen," lanjut keterangan dalam rilis tersebut.
sedangkan di daerah perdesaan sebesar 21,26 persen, yang keduanya juga termasuk dalam kategori ketimpangan rendah.

Tag

Share